Horas.....horas....horas.......!!.... terima kasih atas kunjungannya salam kenal dan kompak selalu..


Tampilkan postingan dengan label service. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label service. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Mei 2009

skema elektro

Hanya dengan 10 komponen elektronika berharga murah sudah cukup untuk menciptakan sebuah kebisingan berupa suara sirine / alarm anti serangan gelap! Cukup sederhana dan cocok buat praktek belajar elektronika bagi para pemula. Skema rangkaiannya silahkan lihat langsung pada gambar di atas, sedangkan daftar komponen yang diperlukan serta PCB untuk menciptakan 'suara berisik' ini silahkan lihat di bawah (klik gambarnya untuk memperbesar tampilan).

Saya yakin kamu tidak akan kesulitan untuk merakit mini alarm ini. Jangan lupa tegangan catu yang dibutuhkan adalah tegangan DC antara 3 hingga 6 volt saja. Jika lebih dari 6 volt suara yang dikeluarkan memang semakin keras tapi transistor Tr2 akan panas dan cepat rusak. Dioda D berfungsi sebagai pencegah frekuensi osilasi alarm di-short-kan oleh catu daya sekaligus sebagai pengaman jika polaritas catu daya yang kita gunakan terpasang terbalik.
Laju lantingan alarm bisa kita atur dengan memutar VR. Jika ingin merubah frekuensi alarm bisa dengan mengganti nilai kapasitor C1. Makin besar nilai C1 akan makin rendah nada frekuensi alarmnya. Gimana bunyi sebenarnya silahkan aja langsung dirakit dan nikmati nada 'indah' yang dihasilkannya nanti... :-D.

Rangkaian sederhana power supply 12 V



Gambar rangkaian di atas dapat anda aplikasikan untuk membuat adaptor atau power suplly dengan tegangan keluaran (V output 12V DC). Power supply di atas hanya dilindungi oleh capasitor sebagai pengaman apabila power supply ini dihubungkan dengan beban pada rangkaian. Maka dari itu saya sarankan memakai capasitor dengan minimal spesifikasi 35V. Untuk daya pengaman power supply yang lebih kita bisa menggunakkan transistor TIP, tapi saya belum membahasnya. Untuk dioda bridge dapat anda susun dari 4 dioda kemudian anda solder menjadi satu bridge rectifier atau anda dapat membeli jadi bridge rectifier yang berbentuk sisir (menyamping) atau kotak. Paling tidak dioda bridge saya sarankan memakai 1 Ampere, dalam rangkaian adaptor, semakin besar ampere diodanya semakin bagus jalannya arus di dalam rangkaian. Dioda bagaikan jalan tol, dan arus sebagai mobil yang melewatinya. Semakin besar dan lebar jalan tol yang ada, semakin cepat arus berjalan dan melalui rangkaian.

Untuk rangkaian power supply 5 V, anda dapat mengganti volt regulator di atas dengan tipe 7805 dan 7905. Aplikasi ini berlaku sama pada rangkaian ini. Untuk variasi rangkaian seperti fuse ataupun switch on/off dapat anda coba sendiri.

+ Transformator 18 V – CT minimal 1 A

+ Capasitor minimal 35 V


Power Supply (Catu Daya)

Power Supply (Catu Daya)

1. Prinsip Kerja Catu Daya Linear

Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu daya (power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai pada catu daya yang ter-regulasi.

2. PENYEARAH (RECTIFIER)

Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-1 berikut ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.

Rangkaian Penyearah

Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center tap (CT) seperti pada gambar-2.

Gelombang Penuh

Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground.. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar.

Gelombang Setengah dengan Filter C

Gambar 3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor.

Bentuk Gelombang

Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah :

Vr = VM -VL

dan tegangan dc ke beban adalah Vdc = VM + Vr/2

Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple (Vr) paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C, sehingga dapat ditulis :

VL = VM e -T/RC

Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperole

Vr = VM (1 - e -T/RC)

Jika T <<>-T/RC  1 - T/RC

sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang lebih sederhana :

Vr = VM(T/RC)

VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban arus I dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr. Perhitungan ini efektif untuk mendapatkan nilai tegangan ripple yang diinginkan.

Vr = I T/C

Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan ripple akan semakin besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan ripple akan semakin kecil. Untuk penyederhanaan biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode satu gelombang sinus dari jala-jala listrik yang frekuensinya 50Hz atau 60Hz. Jika frekuensi jala-jala listrik 50Hz, maka T = Tp = 1/f = 1/50 = 0.02 det. Ini berlaku untuk penyearah setengah gelombang. Untuk penyearah gelombang penuh, tentu saja frekuensi gelombangnya dua kali lipat, sehingga T = 1/2 Tp = 0.01 det.

Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan kapasitor pada rangkaian gambar 2. Bisa juga dengan menggunakan transformator yang tanpa CT, tetapi dengan merangkai 4 dioda seperti pada gambar-5 berikut ini.

Gelombang Penuh dengan Filter C

Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu jala-jala listrik 220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A. Berapa nilai kapasitor yang diperlukan sehingga rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang tidak lebih dari 0.75 Vpp. Jika rumus (7) dibolak-balik maka diperoleh.

C = I.T/Vr = (0.5) (0.01)/0.75 = 6600 uF

Untuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki polaritas dan tegangan kerja maksimum tertentu. Tegangan kerja kapasitor yang digunakan harus lebih besar dari tegangan keluaran catu daya. Anda barangkali sekarang paham mengapa rangkaian audio yang anda buat mendengung, coba periksa kembali rangkaian penyearah catu daya yang anda buat, apakah tegangan ripple ini cukup mengganggu. Jika dipasaran tidak tersedia kapasitor yang demikian besar, tentu bisa dengan memparalel dua atau tiga buah kapasitor.

3. Voltage Regulator

Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.

Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya outputan tegangan.

Berikut susunan kaki IC regulator tersebut.

IC Regulator

Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan +5 volt, 7812 regulator tegangan +12 volt dan seterusnya. Sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912 yang berturut-turut adalah regulator tegangan -5 dan -12 volt.

Selain dari regulator tegangan tetap ada juga IC regulator yang tegangannya dapat diatur. Prinsipnya sama dengan regulator OP-amp yang dikemas dalam satu IC misalnya LM317 untuk regulator variable positif dan LM337 untuk regulator variable negatif. Bedanya resistor R1 dan R2 ada di luar IC, sehingga tegangan keluaran dapat diatur melalui resistor eksternal tersebut.

Rangkaian regulator yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 6. Pada rangkaian ini, zener bekerja pada daerah breakdown, sehingga menghasilkan tegangan output yang sama dengan tegangan zener atau Vout = Vz. Namun rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari 50mA.

Regulator Zener

Prinsip rangkaian catu daya yang seperti ini disebut shunt regulator, salah satu ciri khasnya adalah komponen regulator yang paralel dengan beban. Ciri lain dari shunt regulator adalah, rentan terhadap short-circuit. Perhatikan jika Vout terhubung singkat (short-circuit) maka arusnya tetap I = Vin/R1. Disamping regulator shunt, ada juga yang disebut dengan regulator seri. Prinsip utama regulator seri seperti rangkaian pada gambar 7 berikut ini. Pada rangkaian ini tegangan keluarannya adalah:

Vout = VZ + VBE

VBE adalah tegangan base-emitor dari transistor Q1 yang besarnya antara 0.2 - 0.7 volt tergantung dari jenis transistor yang digunakan. Dengan mengabaikan arus IB yang mengalir pada base transistor, dapat dihitung besar tahanan R2 yang diperlukan adalah :

R2 = (Vin - Vz)/Iz

Iz adalah arus minimum yang diperlukan oleh dioda zener untuk mencapai tegangan breakdown zener tersebut. Besar arus ini dapat diketahui dari datasheet yang besarnya lebih kurang 20 mA.

Regulator Zener Follower

Jika diperlukan catu arus yang lebih besar, tentu perhitungan arus base IB pada rangkaian di atas tidak bisa diabaikan lagi. Dimana seperti yang diketahui, besar arus IC akan berbanding lurus terhadap arus IB atau dirumuskan dengan IC = bIB. Untuk keperluan itu, transistor Q1 yang dipakai bisa diganti dengan transistor Darlington yang biasanya memiliki nilai b yang cukup besar. Dengan transistor Darlington, arus base yang kecil bisa menghasilkan arus IC yang lebih besar.

Teknik regulasi yang lebih baik lagi adalah dengan menggunakan Op-Amp untuk men-drive transistor Q, seperti pada rangkaian gambar 8. Dioda zener disini tidak langsung memberi umpan ke transistor Q, melainkan sebagai tegangan referensi bagi Op-Amp IC1. Umpan balik pada pin negatif Op-amp adalah cuplikan dari tegangan keluar regulator, yaitu :

Vin(-) = (R2/(R1+R2)) Vout

Jika tegangan keluar Vout menaik, maka tegangan Vin(-) juga akan menaik sampai tegangan ini sama dengan tegangan referensi Vz. Demikian sebaliknya jika tegangan keluar Vout menurun, misalnya karena suplai arus ke beban meningkat, Op-amp akan menjaga kestabilan di titik referensi Vz dengan memberi arus IB ke transistor Q1. Sehingga pada setiap saat Op-amp menjaga kestabilan :

Vin(-) = Vz

Regulator dengan OPM

Dengan mengabaikan tegangan VBE transistor Q1 dan mensubsitusi rumus (11) ke dalam rumus (10) maka diperoleh hubungan matematis :

Vout = ( (R1+R2)/R2) Vz

Pada rangkaian ini tegangan output dapat diatur dengan mengatur besar R1 dan R2.

Sekarang mestinya tidak perlu susah payah lagi mencari op-amp, transistor dan komponen lainnya untuk merealisasikan rangkaian regulator seperti di atas. Karena rangkaian semacam ini sudah dikemas menjadi satu IC regulator tegangan tetap. Saat ini sudah banyak dikenal komponen seri 78XX sebagai regulator tegangan tetap positif dan seri 79XX yang merupakan regulator untuk tegangan tetap negatif. Bahkan komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan juga pembatas suhu (thermal shutdown). Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan baik.

Regulator dengan IC

Hanya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator dengan IC tersebut bisa bekerja, tegangan input harus lebih besar dari tegangan output regulatornya. Biasanya perbedaan tegangan Vin terhadap Vout yang direkomendasikan ada di dalam datasheet komponen tersebut. Pemakaian heatshink (aluminium pendingin) dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk men-catu arus yang besar. Di dalam datasheet, komponen seperti ini maksimum bisa dilewati arus mencapai 1 A.

TEHNIK DASAR DAN ANALISA SERTA CARA MEMPERBAIKI TV


Berikut adalah tehnik dasar bagaimana cara menganalisa kerusakan pada pesawat televisi :

-jenis-jenis kerusakan dan cara mengetahui kerusakan :

1. mati total.
- jika pesawat televisi tiba-tiba mati, pertama kali yang harus dilakukan adalah :
a. buka smua skrup yang ada.
b. lihat apakah fuse/sekering putus,bila putus coba ganti dengan ukuran ampere yang sama trus nyalain. jika fuse putus lagi berarti daerah power suply yang rusak.

cara mengatasinya :
- Coba ukur elco yang paling besar.ukurannya biasanya 100uf/400v.ukur bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung kemungkinan diode atau transistornya rusak.

benq lcd monitor Tips bagus teknik dasar service TV

- Coba test/ukur dioda yg ada di dekat saklar on/off,ada 4 buah.pake avometer di skala 10 ohm.ukur bolak-balik.jika nyambung keduanya berarti rusak.ganti dgn ukuran yang sama.
- Coba ukur transistor yang besar,berkaki tiga.ukur kaki nomor 2 dan 3 bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung berarti rusak.ganti dengan nomor yang sama.
- jika elco besar diukur sudah tidak nyambung berarti suply udah bagus.coba nyalain lagi
- kalo masih ndak mau nyala coba ukur transistor horizontal yang ada deket plyback.caranya sama dgn diatas.jika rusak ganti dgn nomor yg sama.trus coba nyalain lagi.insyaallh tv dah bisa nyala.

Mencegah Transistor Power Short

Di sini saya akan mengunakan lampu pijar sebagai alat bantu untuk servis barang barang elektronik termasuk salah satunya TV.

Sebagai seorang Teknisi service mungkin telah sering mengalami penggantian transistor power, sekali pasang langsung jebol. Itu di karenakan masih adanya kerusakan di bagian driver atau di load transistor itu sendiri.

Untuk perbaikan masalah seperti diatas itu sebaiknya anda pasang lampu secara seri. Sekring di jaringan listrik atau di PCB modul Power supply di ganti dengan lampu pijar 100Watt itu untuk ukuran TV kurang lebih 29″ , sedangkan untuk 21″ lampu pijar 60 watt juga sudah mencukupi.

clip image001 Mencegah Transistor Power Short

Tujuannya kalau ada beban yang berlebihan akan menyalakan lampu /tidak merusak TR. Pada prakteknya jika TV dalam keadaan normal / berfungsi normal lalu kita pasangi lampu seperti di bawah ini :

Maka lampu akan Nyala sesaat kemudian akan berangsur angsur meredup dan mati yang pada akhirnya Televisi pun akan nyala normal.

Keadaan ini akan berbeda bila kita pasangkan lampu tersebut pada sebuah Televisi yang modul horizontalnya / bagian horizontalnya masih terdapat masalah, lampu tersebut akan menyala terang secara terus menerus yang menandakan adanya short pada rangkaian.

Saya juga pernah mencoba rangkaian ini sewaktu memperbaiki monitor, tetapi ternyata tidak bekerja. Lampu tersebut tetap menyala terang walaupun di rangkaian horizontal sudah tidak terdapat short.

Banyak diantara teman teman teknisi, khususnya yang masih pemula dalam hal service TV terkadang selalu kesulitan dalam mencari penyebab kerusakan.

Berbicara tentang penyebab kerusakan yang mungkin terjadi pada pesawat televisi saya jadi ingin sharing, mungkin ada yang punya pengalaman menarik….

Terkadang banyak teknisi yang begitu dihadapkan pada sebuah kerusakan televisi langsung beraksi dengan Multimeter dan soldernya.Padahal teknik seperti ini salah besar, bisa jadi setelah anda menganalisa sampai sekian lama dan tidak menemukan penyebab kerusakan anda baru menyadari bahwa hanya ada satu kerusakan sepele, steker putus misalnya hehehe ( kebangetan klo emang bner :D )

oscilloscope 4 Tanda kerusakan

ada beberapa indikasi yang bisa dijadikan tanda sebuah kerusakan, berikut beberapa tandanya :

- Penglihatan pada keseluruhan bagian TV. PCB retak, resistor yang terbakar, capasitor elektrolit yang meledak, bunga api yang timbul dari flyback, komponen retak,retak leher tabung, merupakan sedikit dari banyak hal contoh ini.

- Pendengaran,anda dapat mendengar bunyi tik tik dan suara tidak normal dari flyback atau transformator,Elko meledak saat beroperasi atau adanya suara desisan dari tudung tegangan tinggi pada tabung.

- Penciuman, minyak yang bocor dari kondensator dapat menghasilkan bau yang kuat begitu juga dengan resistor atau dioda yang terbakar.Atau adanya bau ozon yang tercium disekitar flyback dapat mangindikasikan adanya kebocoran tegangan tinggi.

- Sentuhan,anda dapat menggunakan jari anda untuk menganalisa suatu kerusakan.Hanya saja anda harus sedikit berhati hati.Pastikan anda selalu mencabut stop kontak sebelum anda melakukan aksi ini.Mengukur normal atau tidaknya panas transistor power misalnya cukup berbahaya jika dilakukan pada saat unit masih dalam keadaan ON. Pastikan juga anda tidak menyentuh tanah pada saat menyentuh komponen yang sensitif terhadap listrik statis, IC MICOM misalnya atau eeprom.


Secara umum komponen elektronika dibagi menjadi dua bagian yaitu: komponen aktif dan komponen pasif.

a) Komponen Pasif

Secara garis besar komponen pasif dibagi menjadi tiga macam yaitu: resistor (R). Inductor (L) dan kapasitor (C).

1) Resistor

Nilai resistansi dapat dilihat dengan membaca kode warna atau dengan alat Multitester.

resistor1 Pengenalan komponen TV

Gambar 60. Resistor

2) Induktor

Induktor adalah kumparan berupa lilitan kawat pada suatu inti. Jenis inductor yang menggunakan lilitan kawat email adalah sebagai berikut.

flyback1 Pengenalan komponen TV

Gambar 61. Trafo Flyback

trafo if Pengenalan komponen TV

Gambar 62. Trafo IF

trafo if1 Pengenalan komponen TV

Gambar 63. Line Filter

switching Pengenalan komponen TV

Gambar 64. Trafo Switching

yoke Pengenalan komponen TV

Gambar 65. Yoke

Kapasitor/Kondensator

Kondensator terdiri dari dua jenis, yaitu kondensator polar dan non polar.

103 1kv capacitor Pengenalan komponen TV cap Pengenalan komponen TV

Gambar 66. Macam-Macam Kondensator

b) Komponen Aktif

1) Dioda

diode Pengenalan komponen TV

Gambar 67. Dioda

Ada berbagai jenis dioda di pasaran, tetapi pada TV umumnya digunakan dioda penyearah (Rectifier) yang terbuat dari germanium dan silicon, LED (Light Emitting Diode) dan dioda zener

2) Transistor

Transistor terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN. Masing-masing jenis tersebut mempunyai tiga kaki ,yaitu basis, kolektor dan emitor.

transistor crossreference Pengenalan komponen TV

Gambar 68. Transistor

3) Integrated Circuit (IC)

IC dibagi dua jenis, yaitu monolitik dan hibrida. IC yang rusak dapat dilihat atau dirasakan dari penampilan fisiknya misalnya: pecah, terlalu panas atau tidak mengantarkan panas (kalor).

touch Pengenalan komponen TV

Gambar 69. Integrated Circuit (IC)


SHORT KATODA DENGAN FILAMENT/HEATER

crt11 TRIK LAYAR CRT TV
Bila ini terjadi ,maka tampilan layar akan menampilkan warna yang tidak normal,kehilangan satu atau dua warna primer (RGB),Juga bila salah satu warna dominan terhadap yg lain dan di sertai garis Blanking.
Penting untuk bisa memastikan beda antara kerusakan pada CRT atau pada blok RGB circuit.
Kita bisa menggunakan alat yang bernama CRT RESTORER GUN ( penembak crt/layar) yang siap pakai.tapi alat tersebut relatif mahal bagi kebanyakan teknisi.
Disini saya coba memberikan sedikit tips berdasar pengalaman saya di meja kerja.
Untuk mengatasi hal ini dimana kaki salah satu katoda short terhadap heater ( ini menyebabkan short terhadap ground juga,karena jalur supply heater berhubungan dgn jalur ground pada FBT).
Solusinya adalah tentunya kita harus memisahkan jalur supply heater ini terhadap ground,bagaimana caranya ? tentunya dengan memberikan jalur suplly tersendiri untuk heater.Dari mana?tidak mungkin kita menggunakan trafo lagi untuk tegangan heater.
Caranya dengan memanfaatkan lebih dari pada fungsi FBT,karena FBT itu adalah sebuah transformator.Untuk mendapatkan tegangan ekstra dari FBT adalah cukup dengan melilitkan beberapa gulung kawat /kabel ke bagian FERRIT dari FBT.hasilnya masih berupa tegangan AC frekwensi tinggi,gunakan dioda IN4007 dan elco 100uF/50V untuk meratakannya.Pastikan sebelumnya bahwa tegangan yg terukur adalah sekitar 6Volt dengan menambah atau mengurangi jumlah lilitan ( biasanya antara 2 sampai 4 lilit).Catatan bahwa rangkaian ini tidak boleh sama sekali berhubungan dengan jalur ground pada PCB TV.

rangkaian 11 TRIK LAYAR CRT TV

Putuskan kedua jalur heater pada pcb RGB ,dan solder dua buah kabel untuk menuju ke rangkaian ini.Buat tempat tersendiri secara rapih .
Cara ini telah menolong saya pada kasus layar CRT SONY Trinitron,baik yg 29″ maupun 20″.

ALTERNATIF SCREEN SUPPLY

rangkaian 22 TRIK LAYAR CRT TV

Screen alternatif adalah cara untuk menggantikan fungsi dari screen FBT yang tidak normal kurang terang/bright atau tak dapat di atur lagi karena sudah di lem secara permanen,ini biasa terjadi pada merek polytron,digitec,samsung dll.
Secara default ,G2 (Screen) mengambil tegangan tinggi searah yang dihasilkan dari FBT bersama dengan tegangan fokus.Keduanya diatur secara internal oleh resisitor dan potensio internal untuk membagi besaran tegangan yang sesuai untuk Focus dan Screen.G2 memerlukan besar tegangan antara 500-100VoltDC,tergantung dari karakteristik CRT.
Untuk dapat menghasilkan tegangan pengganti sebesar ini ,kita dapat mengambil dari titik collector Transistor Horisontal out,karena pada titik ini terdapat tegangan hasil osilasi antara TR dan Lilitan FBT yang cukup besar ( sekitar 1600v ACp-p).karena besaran arus untuk G2 adalah relatif kecil ( hanya dalam ukuran mA),maka aman bagi kita untuk sedikit mengambil arus dan tegangan dari sini.Pun metoda ini juga memang diterapkan oleh SONY yang menggunakan CRT TRINITRON.
Gunakan dioda tegangan tinggi ( disarankan dioda kacang).untuk meratakan tegangan ini.Resistor 100 ohm adalah semata sebagai pembatas juga fuse untuk menghindari terjadinya short pada rangkaian.resistor dan potensiometer pembagi adalah relatif ukurannya,tapi harus dalam batasan ukuran Mega ohm,anda dapat mengganti nilai disini untuk mendapatkan hasil tegangan yg diinginkan.Dulu cara ini banyak saya terapkan pada TV digitec , polytron dan beberapa monitor.
Rangkaian ini sangat mudah di buat dan dapat bekerja dengan baik.

CRT RESTORER

Rangkaian CRT RESTORER disini berguna untuk menghilangkan kebocoran yang terjadi antara katoda-katoda RGB terhadap Grid G1.Jika ini terjadi maka salah satu atau lebih warna akan terlihat lebih dominan terhadap yg lain,dan warna yg lain terlihat sangat lemah/redup,dapat anda ukur /bandingkan tegangan ketiga warna primer tersebut pada posisi TV menyala;yaitu warna yang redup akan terukur lebih rendah terhadap warna yg lain.

Ini di akibatkan adanya partikel-partikel sangat kecil ( microscoptical dust) yg menghambat laju electron dari ketiga Electron Gun CRT.
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud:

Perhatikan susunan skemanya..

crt restorer TRIK LAYAR CRT TV


Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket “tusukan” sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.

Meskipun saya sangat suka melakukan perbaikan crt yang sudah gelap dengan alat ini.Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling baik..

Sumber artikel : Zicelectronic

kerusakan pada tabung CRT
salah satunya shortpada G2 (screen) dengan G1. Pada awalnya saya hanya uji coba (untung - untungan).
Sembuh ya bershukur Mati ya sudah. Akhirnya cara yang saya pakai ternyata berhasil.
Uji coba yang saya lakukan pada tabung CRT LG 21″ flat. Sudah berjalan satu tahun, dan sampai sekarang masih baik baik saja

clip image001 Tips ukur CRT TV
caranya sangat mudah :

-Sedot solderan soket CRT (pin G2/screen)
-Lepas kabel fokus dari soket CRT
-Nyalakan TV dan masukan kabel / tegangan fokus ke pin G2 , kira-kira satu detik saja .
-Matikan TV dan ukur (dengan skala x10K) masih ada induksi atau tidak, kalau masih ada bisa di ulangi lagi.

Atau anda juga bisa mencoba untuk memastikan kondisi CRT dengan cara:

1. Heater/filamen crt disupply tegangan kurang-lebih 4 volt(ac atau dc sama saja).

2. Ukur dengan avometer (posisi pada 1kohm):

-colok hitam avo pada G1 colok avo merah pada KR

-coloh hitam avo pada G1 colok avo merah pada KG

-colok hitam avo pada G1 colok avo merah pada KR

3. Semakin kecil nilai ohm yang ditunjuk jarum avometer, semakin bagus kondisi crt.

Anda juga bisa melihat artikel trik pada layar CRT di artkel Trik CRT.

Untuk service kerusakan TV Sharp dengan kondisi protec, bang Zic memberikan solusinya sebagai berikut:

tv no merk Sharp TV  Protect

Pertama anda harus bersihkan dulu mainboardnya dengan sikat atau kuas yg dipotong sekitar 2cm,untuk melihat dan memastikan adanya titik solder yg tidak baik,karena titik solder yg kendur akan tergerak dan dapat anda lihat dengan jelas.Gunakan cairan thinner high gloss ( berkualitas bagus dan cepat kering ) untuk membersihkan kotor atau noda pada mainboard.Setelah bersih,periksa semua titik solder di bagian : Vertikal-Regulator/power supply-Flyback. Blok ini adalah yang paling sering terjadi kerusakan titik solder karena panas yang ditimbulkannya.terutama periksa solderan pada bagian kaki IC vertikal dan resistornya.
Ganti IC vertikal jika memang anda yakin rusak atau juga di tandai dengan berubahnya warna resistor vertikal.kerjakan dengan teliti.

Coba nyalakan pesawat TV dan perhatikan,jika masih tidak mau start secara normal ,ikuti langkah berikut ini:
Jika nyala led berwarna merah ke hijau dan berhenti menjadi kuning,kerusakan terjadi pada IC memory (24c04-24c16),ganti dengan yg baru.Setting kembali parameter di dalam servis menu. Jika led berwarna merah terus mati,kerusakan terjadi pada IC utama ( TDA 938psxxx ) atau kehilangan tegangan 3.3volt pada regulator,cek bagian power supply.

Jika berwarna hijau atau merah berkedip-kedip,ada kesalahan dalam IC memory.
ika led berwarna hijau selama 5-10 detik dan kembali merah,ada kegagalan pada bagian horisontal,periksa flyback ( cabut dan ukur dengan multimeter skala 10k pada kaki ground dan kaki yg menuju kolektor TR.output horisontal,jika bergerak meskipun sedikit berarti flyback sudah short.Juga periksa tegangan 180V untuk blok RGB,biasa terjadi kerusakan pada resistor pembatasnya .

Kesimpulan :
TV SHARP yang menggunakan IC utama seri TDA 938PSxxx,umumnya dan sering terjadi kerusakan pada : SOLDERAN YANG KURANG BAGUS, IC VERTIKAL, IC MEMORY,FLYBACK dan REGULATOR.

Tips ini sudah saya praktekan di rumah pada Sharp TV 14″ Universe dan berhasil dengan sukses. Tambahan untuk TV Sharp model ini jika gambar vertikal tidak normal (blank atas dan bawah sekitar 10 cm)coba short pin 6 dan 7 IC Utama (mode service) dan setting ulang vertikalnya ujar bang zic.

Bagi yang awam yang ingin mencoba di rumah Hati-hati ke setrum! ingat di TV masih ada setrum sisa (1-5 Kv) walupun colokan listrik TV sudah di lepas…

Sumber Artikel : Zicelectronic.blogspot.com

Mungkin anda pernah menemukan pada TV Samsung dimana screen pada layar CRT terlalu besar sehingga mengakibatkan gambar menjadi kurang jelas.

Biasanya hal ini bisa disebabkan oleh pengaturan Screen adjust pada Flyback tidak tepat.

Sebenarnya untuk Flyback itu sendiri ada settingan pabrik berapa volt tepatnya tegangan yang diberikan untu screen.

Berikut ini langkah langkahnya :

  • Posisikan TV dalam kondisi Stand by dan masuklah kedalam Factory Mode dengan mengunakan Remote Control.Bagi anda yang belum mengetahui kode remote Samsung anda bisa lihat di Service Code remote di Blog ini.
  • Setelah anda masuk kedalam menu factory mode anda akan lihat adanya option G2 pada layar TV.Masuklah ke dalam pengaturan ini.
  • Putar posisi Screen adjust pada Flyback Sambil anda memperhatikan tampilan layar, sehingga pada layar TV akan tampil pesan ” Screen adjust OK “.

samsung screen adjust Screen Adjust Samsung TV

Demikian cara untuk mengadjust screen pada TV Samsung semoga berguna.

Kerusakan seperti ini banyak terjadi pada TV Samsung keluaran terbaru ( > th 2006 ).Gejala pada TV adalah tidak adanya gambar, hanya terdapat garis horizontal pada layer TV ( maaf tidak ada screen shot nya,,,,,lg males upload hehehe ), tentunya anda sudah paham dengan kerusakan seperti ini bukan !!!

Anda bisa coba ukur tegangan pada IC Vertikal type 78045 dengan lokasi IC 301 pin 2 yang merupakan supply utama IC ini.

ic 301 dz short5 SAMSUNG 21Z45 Garis Horizontal

Seharusnya pada pin ini terdapat tegangan tidak kurang dari 15 Volt.

Bila tegangan 15 Volt ini tidak ada kemungkinan bisa disebabkan oleh shortnya diode zener Dz 301 yang biasanya terletak tidak jauh dari IC vertical.

Apa Anda pernah menemukan TV Samsung model Slim fit dengan kerusakan mati total, Indikasinya adalah tidak adanya tegangan pada Trafo Output Switching sehingga TV mati total.

Berdasarkan pengalaman saya, untuk model TV ini kebanyakan kerusakan tersebut disebabkan oleh putusnya resistor antara sumber tegangan AC dengan diode penyearah untuk supply IC STR W6750.

Bagi anda yang tidak mengatahui konfigurasi IC ini, berikut saya berikut saya berikan screenshotnya

konfig str 67506 SAMSUNG 21Z40 Mati Total

Bila anda tidak mendapati adanya tegangan pada pin 4 STR 6750 ( <10>

ps mati resistor putus6 SAMSUNG 21Z40 Mati Total

Gambar di atas menunjukkan bagian ini.Bagian yang saya lingkari adalah bagian yang saya maksud.

Volume Suara Tak Terkontrol

tv no merk Goldstar Suara bermasalah

Pada kebanyakan tv GOLDSTAR error pada volume kontrolnya adalah hal yang biasa,hampir rata-rata semua tv GOLDSTAR dengan type awal CA pasti mngalami error pada volume controlnya.

Pada waktu tv di hidupkan,kalo kita tidak menekan tombol OK terlebih dahulu pada front panelnya,maka kita tidak bisa mengontrol volume baik untuk mengurangi atau menambah level suara lewat tombol di tv,kalau via remote control sih ndak ada masalah,tapi kalo sewaktu-waktu remote rusak atau hilang kan repot.

Sedianya kita tuh mau mengurangi volume suara tv tapi yang terjadi malah suara tv menjadi sangat keras,karena tahu-tahu set volume pada posisi level full,kita pencet lagi untuk mengurangi volume eee……..malah nggak ada suara sama sekali,karena lagi-lagi set volume pada posisi minimun atau 0 level,kalau volumenya irih alias pelan kan enak,tapi kalau volumenya gede kan yo mbrebeki tonggo to ya,untuk mengatasi hal tersebut cukup anda ganti dengan yang baru IC02=24C02/A,jangan lupa pasang pula soket IC biar gampang bila sewaktu-waktu ingin mengganti kembali.

Anda pun kini bebas mengotrol volume dan mengakses menu dengan mudah via frot panel tv kamu,Oke Dulur Selamat Berkarya,Sukses buat anda!.l

tv LG Flatron type 21FX4AG-TH dengan kerusakan tak ada gambar/picture tapi suara normal, segera aku bongkar itu tv untuk memastikan penyebab kerusakan sesungguhnya,setelah kubuka casing penutup belakangnya,tv langsung aku hidupkan untuk mengecek apakah heaternya menyala,ternyata heater menyala normal,kemudian aku putar potensio screen di bagian flyback ke posisi maksimum,namun tak ada reaksi yang berarti pada CRT.

Hmmmmm…….apanya ya(gumamku)lalu kuambil multitester untuk memeriksa tegangan pada pin G2 soket CRT,ternyata pada pin G2 CRT tak ada tegangan sama sekali(normalnya ±80v).Aku pikir kemungkinan flybacknya yang rusak,buru-buru langsung aku ganti aja flybacknya yang bertype 6174V-6006V dengan yang baru,kemudian aku coba hidupkan tv sekali lagi,ternyata reaksinya sama saja,tidak ada perubahan sama sekali,lalu kucoba cek tegangan G2 pada soket CRT tanpa tersambung ke CRT,ternyata ada tegangan sebesar±80v,hmmmmm……kok baru kali ini ngadepin kasus kayak gini ya,terus aku pasang lagi soket CRT ke CRT dan aku cek lagi tegangan G2nya ternyata short alias 0v.

Yeeaahhhh…..!ternyata pin G2 short terhadap G1,tanpa pikir panjang aku gunakan metode yang biasa aku gunakan untuk menghilangkan short HV dengan focus,namun pada saat ini aku gunakan untuk menghilangkan short G2 dengan G1 yaitu dengan menahan ujung obeng di dekat pin G2 CRT kira-kira ±0,5cm jaraknya.Dimana obeng tadi sudah aku hubungkan dengan ground CRT,kemudian aku nyalakan tv,mak craaaaak ada loncatan listrik antara ujung obeng dengan pin G2(status soket CRT terlepas dari CRT),kemudian aku pasang kembali soket CRT ke CRT lalu aku hidupkan tv sekali lagi dan mak cliiiiing….tv normal kembali,iiiiiyeeessss….senangnya hatiku,Allhamdulillah ya Allah atas semua petunjukmu Amien!.Semoga bermanfaat bagi anda semua,sukses selalu.

Artikel ini diambil dari www.aisy-romadhona.blogspot.com