(tulisan ini merupakan revisi ke.1 dari tulisan sebelumnya)
KASUS :
Transistor HOT panas.
Atau transistor HOT rusak lagi.setelah pesawat dipakai beberapa hari
Dan dibawah ini adalah beberapa catatan yang kami miliki sebagai penyebab kasus tersebut
(1) Semua tegangan di cek normal.
Penyebab ini paling sering terjadi. Elko deccoupling filter suply Vcc pada bagian primer tranfo horisontal drive nilai mengecil atau kering (contoh gambar C408). Hal ini menyebabkan transistor HOT “under drive”.
Transistor HOT cara kerjanya mirip sebagai switch yang bekerja on-off dengan frekwesi tinggi. Idealnya pada saat “on” resistansi antara kolektor-emitor adalah mendekati nol ohm, dimana syaratnya untuk memenuhi hal ini adalah “level sinyal drive” harus mencukupi.
Jika level sinyal drive kurang akibatnya transistor tidak dapat “on” sepenuhnya. Ada semacam resistansi atau "tahanan semu" antara kolektor-emitor. Akibatnya akan timbul panas dari tahanan semu ini ketika dilalui oleh arus kolektor sebesar Watt = I x R. Makin besar nilai tahanan semu, maka makin panas suhu transistor horisontal
clip_image002
(2) Pada model-model tertentu seperti SAMSUNG atau JVC.
Suply tegangan Vcc untuk bagian horisontal-drive ada 2 macam.
Saat start pertama teve dihidupkan - suply diberikan dari tranfo switching (contoh gambar bawah tegangan A+ 13.5v)
Kemudian saat pesawat sudah hidup - suply selanjutnya ganti diberikan dari tranfo flyback yang mempunyai tegangannya sedikit lebih besar dari tegangan saat start (contoh gambar B+ 16.5v)
Kerusakan pada sirkit yang mensuply Vcc dari flyback dapat menyebabkan under drive.
Kerusakan dapat disebabkan ada resistor yang putus, atau diode rusak. Diode ini (contoh D303) kadang diperiksa dengan ohm meter nampaknya bagus, tetapi kalau dipasang akan menyebabkan tegangannya drops
clip_image004
(3) Penyebab kemungkinan lain yang bisa terjadi :
Tegangan suply untuk horisontal-driver drops. Dapat disebabkan karena ada resistor nilai molor (atau pernah diganti dengan nilai yang berbeda)
Gulungan pada tranfo horisontal-drive ada yang sedikit short
Kumparan def yoke bagian horisontal ada yang sedikit short/terbakar . Atau def yoke pernah diganti dengan impedasi yang lebih rendahh.
Cara menguji apakah transistor horisontal terlalu panas (overheat) secara sedehana :
Tempelkan jari telunjuk pada bodi transistor (hati-hati melakukannya).
Jika jari telunjuk tahan menempel hingga agak lama, berarti suhu adalah normal.
" segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. "(filipi 4:13)
Minggu, 05 Februari 2012
Memahami bagian-2 sirkit Horisontal-out
(tulisan ini merupakan revisi ke.1 tulisan sebelumnya)
Jalur utama pulsa horisontal adalah dari kolektor transistor HOT >>def yoke >> kumparan linearity >> kapasitor “S” >> ground.
Mengenal nama-nama part pada bagian horisontal-out (lihat gambar dibawah)
Kapasitor resonan (nama lain adalah kapasitor safety, damper) yaitu kapasitor milar yang umumnya mempunyai tegangan kerja 1600v (tidak nampak pada gambar)
Kapasitor “S” ( S curve correction) yaitu kapasitor milar yang umunya mempunyai nilai sekitar 304 dengan tegangan kerja sekitar 200 hingga 400v. Dipasang secara seri dengan def yoke dan coil linearity (contoh gambar CR406S)
Kumparan Linearity horisontal , merupakan kumparan yang dipasang secara serial dengan def yoke dan kapasitor S (contoh gambar LR402S)
Sirkit “Kink” correction (koreksi cacat cross-hatch) terdiri dari sebuah dengan tegangan 160v~250v, sebuah diode dan sebuah resistor. Sirkit dipasang paralel dengan kapasitor S (contoh gambar C407, R407, D401)
Sirkit ‘M” correction yang terdiri dari coil dan kapasitor yang dipasang paralel pada kapasitor S sama seperti halnya sirkit “kink” correction (contoh gambar L408 dan C823)
clip_image002Gambar adalah contoh bagian dari skema Samsung
I.Kapasitor Resonan
Fungsi
Meredam tegangan induksi diri yang sangat tinggi sekali yang terjadi pada flyback
Jika rusak sehingga nilai mengecil atau solderan lepas
Akan mengakibatkan tegangan induksi diri pada flyback sangat tinggi dan menyebabkan transistor HOT short kolektor-emitor
Tegangan keluaran HV dari flyback akan naiksangat tinggi (hingga 50 Kv atau lebih). Pada kasus tertentu hal ini dapat menyebabkan CRT rusak
Jika nilai diperbesar
Raster akan melebar arah kiri-kanan
Tegangan keluaran dari flyback seperti misalnya tegangan heater, tegangan tinggi HV, akan drops
Jika nilai sedikit menurun atau diperkecil
Raster akan menyempit pada bgaian kiri-kanan.
Tegangan keluaran dari flyback akan naik semua, seperti tegangan heater.
Tegangan tinggi HV yang naik sehingga melebihi spesifikasi. dan dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan CRT rusak
Dapat memicu X-ray protektor aktip bekerja.
II.Kapasitor “S”
Fungsi
Memperbaiki cacat “S”. Yaitu cacat dimana gambar pada bagian kiri-kanan layar menjadi lebih renggang dibanding gambar pada bagian tengah layar.
Jika rusak - Harus diganti dengan nilai yang sama.
Cacat “S” hanya bisa diamati jika gambar menampilkan patern cross-hatch (kotak-kotak)
Jika rusak sehingga mengecil atau nilai nol atau solderan lepas
Menyebabkan jalur pulsa horisontal buntu, sehingga berpindah akan melalui sirkit “kink correction”. Menyebabkan elko pada sirkit “kink” correction meletus dan resistor terbakar
Raster akan menyala satu garis tegak lurus dibagian tengah layar
Pada teve model tertentu seperti SONY – menyebabkan semua tegangan keluaran dari flyback drops menjadi sangat kecil – raster gelap – sehingga kadang teknisi terjebak disangka problem pada bagian horisontal out atau flyback rusak.
Jika diganti dengan nilai yang tidak sama (lebih besar atau kecil)
Jika dilihat sepintas gambar nampak seperti normal-normal saja. Kalau dicek dengan patern akan nampak cacat “S”. Cacat kadang juga dapat dilihat saat ada gambar teks berjalan.
III.Coil linearity
Fungsi
Memperbaiki cacat horisontal linearity. Yaitu cacat dimana gambar pada bagian kanan layar seperti dikompres.
Jika rusak (terbakar) harus diganti dengan nilai (mH) yang sama.
Mempunyai polaritas seperti elko – pemasangan tidak boleh terbalik. Pada bagian part maupun board biasanya sudah diberi tanda. Kalau terbalik cacat akan nampak bertambah parah.
Jika terbakar atau dishort langsung
Dilihat sepintas gambar normal-normal saja. Tetapi kalu dicek pakai patern akan terlihat cacat tersebut. Cacat kadang juga dapat dilihat saat ada gambar teks berjalan. Bahu kiri-kanan penyiar nampak tidak simetris
IV. Sirkit “kink” correction
Fungsi
Memperbaiki cacat cross-hatch, dimana jika gambar menampilkan garis tegak vertikal silang dengan garis horisontal, maka akan timbul cacat seperti cacing pada bagian garis tegak vertikal
Jika salah satu part ada yang rusak atau tidak dipasang
Secara sepintas gambar seperti normal-normal saja. Cacat akan timbul jika layar menampilkan gambar yang ada garis silangnya.
V.Sirkit “M” correction
Fungsi
Fungsi hampir miirip dengan fungsi kapasitor “S”
Jika part ada yang rusak atau tidak dipasang
Secara sepintas tidak nampak problem pada gambar.
VI. Def yoke (horisontal)
Fungsi
Mengontrol sinar elektron untuk melakukan scanning dari arah kiri ke kanan layar
Jika rusak short
Kalau kerusakan masih ringan – raster akan nampak berbentuk seperti trapesium (bagian pinggir kiri-kanan miring)
Menyebabkan kumparan terbakar/berasap
Menyebabkan tegangan B+ drops, tegangan keluaran flyback drops.
Kerusakan cukup parah dapat menyebabkan transistor HOT rusak
Salah satu kumparan putus
Def Yoke horisontal umunya terdiri dari 2 buah kumparan yang dipasang secara paralel. Jika salah satu putus maka raster akan menyempit secara horisontal dan membentuk seperti trapesium.
Kalau diganti dengan tipe yang berbeda
Dapat menyebabkan konvergen dinamis problem. Yaitu garis putih pada bagian pinggir-pinggir layar pecah menjadi tiga garis RGB
Jika diganti dengan impedansi (ohm) yang lebih rendah
Raster cenderung akan melebar kiri-kanan
Tegangan keluaran dari flyback akan naik.
Karena itu perlu dilakukan penyesuaian nilai resistor heater (diperbesar) agar tegangan heatar tidak melonjak. Tegangan heater yang naik dapat menyebabkan umur pemakaian CRT lebih pendek
Jika impedansi pengganti terlalu rendah dapat menyebabkan transistor HOT panas atau jebol, disebabkan karena tegangan dari flyback menjadi naik sangat tinggi.
Pada kasus tertentu dapat menyebabkan CRT rusak, karena tegangan tinggi HV naik sangat tinggi (hal ini sering terjadi pada SAMSUNG)
Jika diganti dengan impedansi (ohm) yang lebih besar
Raster cenderung akan menyempit kiri-kanan – dapat dikoreksi dengan memperbesar nilai kapasitor resonance atau penggunaan tranfo-yoke (step-up)
Tegangan keluaran dari flyback cenderung akan menurun.
Tegangan heater drops sehingga gambar menjadi redup.
clip_image004
Cacat kink atau cacat cross hatch, jika menampilkan garis silang (cross) maka garis vertikal akan menjadi bengkok
Jalur utama pulsa horisontal adalah dari kolektor transistor HOT >>def yoke >> kumparan linearity >> kapasitor “S” >> ground.
Mengenal nama-nama part pada bagian horisontal-out (lihat gambar dibawah)
Kapasitor resonan (nama lain adalah kapasitor safety, damper) yaitu kapasitor milar yang umumnya mempunyai tegangan kerja 1600v (tidak nampak pada gambar)
Kapasitor “S” ( S curve correction) yaitu kapasitor milar yang umunya mempunyai nilai sekitar 304 dengan tegangan kerja sekitar 200 hingga 400v. Dipasang secara seri dengan def yoke dan coil linearity (contoh gambar CR406S)
Kumparan Linearity horisontal , merupakan kumparan yang dipasang secara serial dengan def yoke dan kapasitor S (contoh gambar LR402S)
Sirkit “Kink” correction (koreksi cacat cross-hatch) terdiri dari sebuah dengan tegangan 160v~250v, sebuah diode dan sebuah resistor. Sirkit dipasang paralel dengan kapasitor S (contoh gambar C407, R407, D401)
Sirkit ‘M” correction yang terdiri dari coil dan kapasitor yang dipasang paralel pada kapasitor S sama seperti halnya sirkit “kink” correction (contoh gambar L408 dan C823)
clip_image002Gambar adalah contoh bagian dari skema Samsung
I.Kapasitor Resonan
Fungsi
Meredam tegangan induksi diri yang sangat tinggi sekali yang terjadi pada flyback
Jika rusak sehingga nilai mengecil atau solderan lepas
Akan mengakibatkan tegangan induksi diri pada flyback sangat tinggi dan menyebabkan transistor HOT short kolektor-emitor
Tegangan keluaran HV dari flyback akan naiksangat tinggi (hingga 50 Kv atau lebih). Pada kasus tertentu hal ini dapat menyebabkan CRT rusak
Jika nilai diperbesar
Raster akan melebar arah kiri-kanan
Tegangan keluaran dari flyback seperti misalnya tegangan heater, tegangan tinggi HV, akan drops
Jika nilai sedikit menurun atau diperkecil
Raster akan menyempit pada bgaian kiri-kanan.
Tegangan keluaran dari flyback akan naik semua, seperti tegangan heater.
Tegangan tinggi HV yang naik sehingga melebihi spesifikasi. dan dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan CRT rusak
Dapat memicu X-ray protektor aktip bekerja.
II.Kapasitor “S”
Fungsi
Memperbaiki cacat “S”. Yaitu cacat dimana gambar pada bagian kiri-kanan layar menjadi lebih renggang dibanding gambar pada bagian tengah layar.
Jika rusak - Harus diganti dengan nilai yang sama.
Cacat “S” hanya bisa diamati jika gambar menampilkan patern cross-hatch (kotak-kotak)
Jika rusak sehingga mengecil atau nilai nol atau solderan lepas
Menyebabkan jalur pulsa horisontal buntu, sehingga berpindah akan melalui sirkit “kink correction”. Menyebabkan elko pada sirkit “kink” correction meletus dan resistor terbakar
Raster akan menyala satu garis tegak lurus dibagian tengah layar
Pada teve model tertentu seperti SONY – menyebabkan semua tegangan keluaran dari flyback drops menjadi sangat kecil – raster gelap – sehingga kadang teknisi terjebak disangka problem pada bagian horisontal out atau flyback rusak.
Jika diganti dengan nilai yang tidak sama (lebih besar atau kecil)
Jika dilihat sepintas gambar nampak seperti normal-normal saja. Kalau dicek dengan patern akan nampak cacat “S”. Cacat kadang juga dapat dilihat saat ada gambar teks berjalan.
III.Coil linearity
Fungsi
Memperbaiki cacat horisontal linearity. Yaitu cacat dimana gambar pada bagian kanan layar seperti dikompres.
Jika rusak (terbakar) harus diganti dengan nilai (mH) yang sama.
Mempunyai polaritas seperti elko – pemasangan tidak boleh terbalik. Pada bagian part maupun board biasanya sudah diberi tanda. Kalau terbalik cacat akan nampak bertambah parah.
Jika terbakar atau dishort langsung
Dilihat sepintas gambar normal-normal saja. Tetapi kalu dicek pakai patern akan terlihat cacat tersebut. Cacat kadang juga dapat dilihat saat ada gambar teks berjalan. Bahu kiri-kanan penyiar nampak tidak simetris
IV. Sirkit “kink” correction
Fungsi
Memperbaiki cacat cross-hatch, dimana jika gambar menampilkan garis tegak vertikal silang dengan garis horisontal, maka akan timbul cacat seperti cacing pada bagian garis tegak vertikal
Jika salah satu part ada yang rusak atau tidak dipasang
Secara sepintas gambar seperti normal-normal saja. Cacat akan timbul jika layar menampilkan gambar yang ada garis silangnya.
V.Sirkit “M” correction
Fungsi
Fungsi hampir miirip dengan fungsi kapasitor “S”
Jika part ada yang rusak atau tidak dipasang
Secara sepintas tidak nampak problem pada gambar.
VI. Def yoke (horisontal)
Fungsi
Mengontrol sinar elektron untuk melakukan scanning dari arah kiri ke kanan layar
Jika rusak short
Kalau kerusakan masih ringan – raster akan nampak berbentuk seperti trapesium (bagian pinggir kiri-kanan miring)
Menyebabkan kumparan terbakar/berasap
Menyebabkan tegangan B+ drops, tegangan keluaran flyback drops.
Kerusakan cukup parah dapat menyebabkan transistor HOT rusak
Salah satu kumparan putus
Def Yoke horisontal umunya terdiri dari 2 buah kumparan yang dipasang secara paralel. Jika salah satu putus maka raster akan menyempit secara horisontal dan membentuk seperti trapesium.
Kalau diganti dengan tipe yang berbeda
Dapat menyebabkan konvergen dinamis problem. Yaitu garis putih pada bagian pinggir-pinggir layar pecah menjadi tiga garis RGB
Jika diganti dengan impedansi (ohm) yang lebih rendah
Raster cenderung akan melebar kiri-kanan
Tegangan keluaran dari flyback akan naik.
Karena itu perlu dilakukan penyesuaian nilai resistor heater (diperbesar) agar tegangan heatar tidak melonjak. Tegangan heater yang naik dapat menyebabkan umur pemakaian CRT lebih pendek
Jika impedansi pengganti terlalu rendah dapat menyebabkan transistor HOT panas atau jebol, disebabkan karena tegangan dari flyback menjadi naik sangat tinggi.
Pada kasus tertentu dapat menyebabkan CRT rusak, karena tegangan tinggi HV naik sangat tinggi (hal ini sering terjadi pada SAMSUNG)
Jika diganti dengan impedansi (ohm) yang lebih besar
Raster cenderung akan menyempit kiri-kanan – dapat dikoreksi dengan memperbesar nilai kapasitor resonance atau penggunaan tranfo-yoke (step-up)
Tegangan keluaran dari flyback cenderung akan menurun.
Tegangan heater drops sehingga gambar menjadi redup.
clip_image004
Cacat kink atau cacat cross hatch, jika menampilkan garis silang (cross) maka garis vertikal akan menjadi bengkok
Memahami cara kerja bagian defleksi Horisontal
(tilisan ini merupakan revisi ke.1 dari tulisan sebelumnya)
Sirkit bagian defleksi horisontal teve modern terdiri dari bagian-bagian :
VCO (Voltage Controlled Oscillator)
Horisontal Count-down ( Pembagi Frekwensi )
Horisontal Automatic Frequency Control (Hor AFC)
Horisontal Driver
Horisontal Output
Kumparan Defleksi Horisontal ( Def yoke )
Sirkit VCO, Horisontal Count-down, PH1 dan PH2 pada teve modern berada dalam kemasan ic besar yang dinamakan ic Jungel bersama dengan bagian lain seperti Vertikal osilator, Video/Chroma, Video IF dan SoundIF.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
VCO (Voltage Controlled Oscillator)
Merupakan osilator pembangkit frekwensi tinggi dimana besar frekwensinya dapat dikendalikan oleh suatu perubahan tegangan dc. Berbagai macam ic Jungel mempunyai sistim kerja yang sedikit berbeda pada bagian VCO. Pada teve model lama frekwensi osilator diperoleh dengan menggunakan eksternal keramik resonator yang mempunyai frekwensi 500Khz. Pada model-model baru eksternal resonator semacam ini sudah tidak digunakan lagi dan frekwensi osilator menggunakan referensi dari osilator yang juga digunakan untuk bagian pemroses warna.
Frekwensi yang dihasilkan VCO masih sangat tinggi dan oleh Horisontal Countdown frekwensi akan diturunkan dengan cara dibagi-bagi (dengan sirkit pembagi frekwensi) sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi). Besarnya keluaran frekwensi horisontal secara otomatis akan mengikuti sistim sinyal video yang diterima. Jika terima sistim PAL frekwensi horisontal adalah 15.625 Hz dan jika terima sistim NTSC frekwensinya adalah 15.750 Hz.
Horisontal AFC.
Jepang menggunakan istilah AFC (Automatic Frekwency Control) dan Eropa menggunakan istilah PH (Phase Horizontal). Digunakan untuk menjaga agar frekwensi horisontal sinkron dan stabil frekwensinya. Frekwensi horisontal yang tidak sinkron dan tidak stabil (berubah frekwensinya) dapat menyebabkan gambar terlihat menjadi seperti garis-garis miring (roboh seperti motif batik) atau gambar bergeser kiri-kanan. Makin banyak jumlah garis-garis miring, berarti makin jauh frekwensi horisontal berubah. Teve model lama hanya menggunakan sebuah sirkit AFC, sedangkan teve sekarang menggunakan Double Horisontal AFC.
AFC.1
Sirkit inilah yang berfungsi untuk menjaga agar "frekwensi" horisontal tetap stabil tidak berubah. Jika frekwensi horisontal berubah frekwensinya maka akan menyebabkan gambar nampak terkoyak-koyak atau roboh.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan frekwensi sinyal horisontal dari VCO dengan frekwensi sinyal sinkronisasi horisontal yang diterima dari sinyal gambar teve. Kalau kedua frekwensi tidak sama, maka frekwensi VCO akan dikoreksi oleh AFC.1 sehingga keluaran frekwensi horisontal menjadi sama dengan frekwensinya sinyal sinkronisasi horisontal.
AFC.2
Berfungsi untuk menjaga agar "phase" horisontal tetap stabil. Phase horisontal yang tidak stabil akan menyebabkan gambar nampak tetap utuh tetapi tidak stabil sehingga gambar "bergeser kearah kiri-kanan" layar.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan phase keluaran dari horisontal osilator dengan phase pulsa flyback (FBP = Flyback Pulse) yang berasal dari umpan balik pin-AFC tranfo flyback. Jika kedua pulsa tersebut phasenya tidak sama, maka akan dikoreksi oleh sirkit AFC.2 agar phase menjadi sama. Sirkit ajusment Horisontal Shift berhubungan dengan bagian ini.
Gambar dibawah adalah merupakan contoh blok diagram osilator Horisontal Count Down dengan Double Horisontal AFC.
clip_image002
Gambar dibawahadalah contoh blok diagram sirkit osilator Horisontal Count Down yang dengan Single Horisontal AFC (misalnya TA8690)
clip_image004
Horisontal driver.
Berfungsi untuk memperkuat sinyal frekwensi horisontal yang dikeluarkan dari ic Jungel dan dan sebagai “penyesuai impedansi” dengan bagian Horisontal-out. Sebagai penghubung (kopel) antara Horisontal Driver dengan Horisontal Output umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi kopel secara maksimum.
Peranan horisontal driver cukup kritis, karena
Idealnya pada saat ON resistansi antara kolektor dengan emitor adalah nol. Jika drive kurang akan menyebabkan transistor HOT tidak sepenuhnya "on", tetapi masih mempunyai resistansi yang besar dan dapat menyebabkan transistor HOT panas.
Sebaliknya kalau drive over akan menyebabkan "storage time" atau waktu yang dibutuhkan untuk kembali dari kondisi ON ke kondisi OFF transistor menjadi lebih lama. Akibatnya periode "on time" transistor HOT menjadi lebih lama, sehingga dapat pula menyebabkan transistor HOT panas.
clip_image006
(lihat gambar diatas)
RC damper :
Karena yang diperkuat berbentuk pulsa kotak dan kolektor dihubungkan dengan kumparan tranfo horisontal drive, maka akibatnya akan timbul gangguan “frekwensi ringing” pada kolektor transistor horisontal drive. Karena itu pada bagian ini dipasang serial RC damper yang berfungsi untuk menghilangkan gangguan ringing ini (R433 & C433)
Kerusakan filter R433 7 C433 dapat menyebabkan timbulnya gangguan garis putih vertikal pada layar TV.
Elko C434 dinamakan elko de-coupling.
Berfungsi untuk memperbaiki kopling antara horisontal drive dengan horisontal-out
Kerusakan elko filter C434 akan menyebabkan kopling kurang maksimal sehingga HOT under drive,
Under dirve dapat menyebabkan HOT panas dan lama-lama rusak.
Terhadap gambar kerusakan elko ini dapat menimbulkan gangguan yang berupa timbulnya beberapa deretan blok vertikal abu2 (tipis) pada bagian kiri layar.
Horisontal-Output
Merupakan bagian yang paling sulit dipahami. Bentuk tegangan yang melalui masing-masing komponen berbeda satu sama lain.
clip_image007
Transistor HOT berfungsi untuk menyediakan power yang cukup agar mampu menghasilkan tegangan berbentuk pulsa-pulsa untuk mendrive kumparan defleksi horisontal. Transistor HOT umumnya mendapat suply tegangan B+ yang besarnya sekitar dc 100 hingga 150v.
Transistor HOT sebenarnya bukan berlaku sebagai sebuah penguat atau amplifier, tetapi berlaku sebagai "switch on-off" yang dikemudikan oleh pulsa horisontal driver. Pada saat periode "on" maka kolektor-emitor idealnya akan terhubung sepenuhnya seperti sebuah switch dan resistansinya "nol". Tetapi karena resistansi ideal ini tidak mungkin, maka kolektor-emitor masih mempunyai nilai resistansi yang kecil yang menyebabkan transistor menjadi panas sesuai hukum Watt = I x R.
Pada teve modern yang sudah mempunyai tingkat efisiensi tinggi - sirkit bagian HOT umumnya sudah demikian bagus, sehingga tidak banyak lagi panas yang dihasilkan oleh transistor HOT. Oleh karena itu kadang tidak diperlukan aluminium pendingin lagi.
Trafo flyback dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa yang mengakibatkan timbulnya tegangan induksi yang cukup tinggi sekitar 100 ~ kurang lebih 1500v. Tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT, oleh karena itu minimal transistor HOT harus mempunyai tegangan kerja kolektor-emitor 1500v.
Bagian horisontal output merupakan sirkit yang paling sulit dipahami. Bentuk tegangan maupun arus yang melalui masing-masing komponen berbeda satu sama lain.
clip_image009
Bentuk tegangan pulsa drive pada basis transistor HOT.
Bentuk arus yang melalui basis transistor HOT
Bentuk arus yang melalui kolektor-emitor transistor HOT
Bentuk gabungan antara arus yang melalui Diode Damper (bawah) dan arus kolektor-emitor transistor HOT (atas)
Bentuk arus pengisian dan pembuangan kapasitor resonant
Bentuk arus gigi gergaji yang melalui kumpranDef Yoke
Bentuk pulsa tegangan pada kolektor HOT
(t1)
Awal scaning, yaitu ketika sinar elektron tepat ada dibagian tengah layar karena belum ada defleksi
(t1–t2)
HOT dalam kondisi “on”. Menyebabkan arus kolektor naik dari nol naik secara linear seperti terlihat pada gambar C. Hal ini menyebabkan sinar elektron melakukan scaning dari bagian tengah layar ke bagian pinggir kanan layar.
(t2)
Pulsa tegangan drive “Off”. Hal ini menyebabkan arus kolektor maupun arus yang melalui kumparan primer HVT tiba-tiba kolaps (hilang). Hal ini menyebabkan timbulnya tegangan induksi diri pada kumparan primer HVT.
(t2-t3)
Tegangan induksi diri dari kumparan HVT ini cukup tinggi dan akan disalurkan mengisi kapasitor resonan.
(t2-t4)
Merupakan saat horisontal retrace, scaning dari kanan layar kembali ke kiri layar.
Pada saat (t2-t4) ini tegangan kolektor HOT merupakan setengah sinus seperti gambar G. Besarnya tegangan pulsa kolektor adalah antara 1000 ~ 1500V, menyesuaikan dari besarnya layar CRT.
(t3-t4)
Setelah tegangan induksi diri HVT hilang, maka tegangan pada kapasitor resonan akan dibuang lewat kumparan HVT.
(t4-t5)
Kapasitor resonan dan kumparan primer HVT membentuk sebuah sirkit resonasi. Tegangan pembuangan dari kapasitor resona (t3-t4) akan menyebabkan tegangan induksi diri pada kumparan HVT timbul lagi, tetapi dengan polaritas terbalik. Karena dipasang Diode Damper, maka tegangan induksi ini akan dibuang lewat Diode Damper, dengan demikian tidak terjadi osilasi.
(t5)
Sebelum (t5) HOT harus diswitch menjadi “on”.
Timing untuk (t5) ini dapat berubah antara (t4-t5), dan hal ini dipengaruhi oleh beban arus anode CRT (antara lain nilai kapasitor resonan, impedansi def yoke, impedansi flyback). Pada CRT layar besar (t5) harus diswitch “on” lebih awal.
*******************************************
Perbedaan antara frekwensi dan phase.
Banyak teknisi yang kurang memahami perbedaan antara kedua istilah ini. Untuk memahami maka dapat digunakan analogi seperti dibawah ini.
Si A makan 3 kali sehari, yaitu pada jam 6.00 pagi. 12.00 siang dan 18.00 sore.
Si B makan 3 kali sehari, yaitu pada jam 7 pagi, 13.00, dan 19.00 malam.
Si C makan 4 kali sehari, yaitu pada jam 6.00 pagi, 11.00 siang, 17.00 sore, dan 21.00 malam
Maka dapat dikatakan,
Dikatakan A dan B mempunyai frekwensi makan yang sama, yaitu 3 kali sehari
Dikatakan A dan B mempunyai beda phase 1 jam, karena A makan 1 jam lebih awal dari B.
Dikatakan A dan C mempunyai beda frekwensi makan.
****************************************
Kamus :
Frekwensi = banyaknya jumlah getaran listrik dalam setiap satu detik.
Phase = waktu
Damper = peredam
HOT = horiosntal output transistor
Osilator = pembangkit getaran frekwen sinyal listrik
Sirkit bagian defleksi horisontal teve modern terdiri dari bagian-bagian :
VCO (Voltage Controlled Oscillator)
Horisontal Count-down ( Pembagi Frekwensi )
Horisontal Automatic Frequency Control (Hor AFC)
Horisontal Driver
Horisontal Output
Kumparan Defleksi Horisontal ( Def yoke )
Sirkit VCO, Horisontal Count-down, PH1 dan PH2 pada teve modern berada dalam kemasan ic besar yang dinamakan ic Jungel bersama dengan bagian lain seperti Vertikal osilator, Video/Chroma, Video IF dan SoundIF.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
VCO (Voltage Controlled Oscillator)
Merupakan osilator pembangkit frekwensi tinggi dimana besar frekwensinya dapat dikendalikan oleh suatu perubahan tegangan dc. Berbagai macam ic Jungel mempunyai sistim kerja yang sedikit berbeda pada bagian VCO. Pada teve model lama frekwensi osilator diperoleh dengan menggunakan eksternal keramik resonator yang mempunyai frekwensi 500Khz. Pada model-model baru eksternal resonator semacam ini sudah tidak digunakan lagi dan frekwensi osilator menggunakan referensi dari osilator yang juga digunakan untuk bagian pemroses warna.
Frekwensi yang dihasilkan VCO masih sangat tinggi dan oleh Horisontal Countdown frekwensi akan diturunkan dengan cara dibagi-bagi (dengan sirkit pembagi frekwensi) sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi). Besarnya keluaran frekwensi horisontal secara otomatis akan mengikuti sistim sinyal video yang diterima. Jika terima sistim PAL frekwensi horisontal adalah 15.625 Hz dan jika terima sistim NTSC frekwensinya adalah 15.750 Hz.
Horisontal AFC.
Jepang menggunakan istilah AFC (Automatic Frekwency Control) dan Eropa menggunakan istilah PH (Phase Horizontal). Digunakan untuk menjaga agar frekwensi horisontal sinkron dan stabil frekwensinya. Frekwensi horisontal yang tidak sinkron dan tidak stabil (berubah frekwensinya) dapat menyebabkan gambar terlihat menjadi seperti garis-garis miring (roboh seperti motif batik) atau gambar bergeser kiri-kanan. Makin banyak jumlah garis-garis miring, berarti makin jauh frekwensi horisontal berubah. Teve model lama hanya menggunakan sebuah sirkit AFC, sedangkan teve sekarang menggunakan Double Horisontal AFC.
AFC.1
Sirkit inilah yang berfungsi untuk menjaga agar "frekwensi" horisontal tetap stabil tidak berubah. Jika frekwensi horisontal berubah frekwensinya maka akan menyebabkan gambar nampak terkoyak-koyak atau roboh.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan frekwensi sinyal horisontal dari VCO dengan frekwensi sinyal sinkronisasi horisontal yang diterima dari sinyal gambar teve. Kalau kedua frekwensi tidak sama, maka frekwensi VCO akan dikoreksi oleh AFC.1 sehingga keluaran frekwensi horisontal menjadi sama dengan frekwensinya sinyal sinkronisasi horisontal.
AFC.2
Berfungsi untuk menjaga agar "phase" horisontal tetap stabil. Phase horisontal yang tidak stabil akan menyebabkan gambar nampak tetap utuh tetapi tidak stabil sehingga gambar "bergeser kearah kiri-kanan" layar.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan phase keluaran dari horisontal osilator dengan phase pulsa flyback (FBP = Flyback Pulse) yang berasal dari umpan balik pin-AFC tranfo flyback. Jika kedua pulsa tersebut phasenya tidak sama, maka akan dikoreksi oleh sirkit AFC.2 agar phase menjadi sama. Sirkit ajusment Horisontal Shift berhubungan dengan bagian ini.
Gambar dibawah adalah merupakan contoh blok diagram osilator Horisontal Count Down dengan Double Horisontal AFC.
clip_image002
Gambar dibawahadalah contoh blok diagram sirkit osilator Horisontal Count Down yang dengan Single Horisontal AFC (misalnya TA8690)
clip_image004
Horisontal driver.
Berfungsi untuk memperkuat sinyal frekwensi horisontal yang dikeluarkan dari ic Jungel dan dan sebagai “penyesuai impedansi” dengan bagian Horisontal-out. Sebagai penghubung (kopel) antara Horisontal Driver dengan Horisontal Output umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi kopel secara maksimum.
Peranan horisontal driver cukup kritis, karena
Idealnya pada saat ON resistansi antara kolektor dengan emitor adalah nol. Jika drive kurang akan menyebabkan transistor HOT tidak sepenuhnya "on", tetapi masih mempunyai resistansi yang besar dan dapat menyebabkan transistor HOT panas.
Sebaliknya kalau drive over akan menyebabkan "storage time" atau waktu yang dibutuhkan untuk kembali dari kondisi ON ke kondisi OFF transistor menjadi lebih lama. Akibatnya periode "on time" transistor HOT menjadi lebih lama, sehingga dapat pula menyebabkan transistor HOT panas.
clip_image006
(lihat gambar diatas)
RC damper :
Karena yang diperkuat berbentuk pulsa kotak dan kolektor dihubungkan dengan kumparan tranfo horisontal drive, maka akibatnya akan timbul gangguan “frekwensi ringing” pada kolektor transistor horisontal drive. Karena itu pada bagian ini dipasang serial RC damper yang berfungsi untuk menghilangkan gangguan ringing ini (R433 & C433)
Kerusakan filter R433 7 C433 dapat menyebabkan timbulnya gangguan garis putih vertikal pada layar TV.
Elko C434 dinamakan elko de-coupling.
Berfungsi untuk memperbaiki kopling antara horisontal drive dengan horisontal-out
Kerusakan elko filter C434 akan menyebabkan kopling kurang maksimal sehingga HOT under drive,
Under dirve dapat menyebabkan HOT panas dan lama-lama rusak.
Terhadap gambar kerusakan elko ini dapat menimbulkan gangguan yang berupa timbulnya beberapa deretan blok vertikal abu2 (tipis) pada bagian kiri layar.
Horisontal-Output
Merupakan bagian yang paling sulit dipahami. Bentuk tegangan yang melalui masing-masing komponen berbeda satu sama lain.
clip_image007
Transistor HOT berfungsi untuk menyediakan power yang cukup agar mampu menghasilkan tegangan berbentuk pulsa-pulsa untuk mendrive kumparan defleksi horisontal. Transistor HOT umumnya mendapat suply tegangan B+ yang besarnya sekitar dc 100 hingga 150v.
Transistor HOT sebenarnya bukan berlaku sebagai sebuah penguat atau amplifier, tetapi berlaku sebagai "switch on-off" yang dikemudikan oleh pulsa horisontal driver. Pada saat periode "on" maka kolektor-emitor idealnya akan terhubung sepenuhnya seperti sebuah switch dan resistansinya "nol". Tetapi karena resistansi ideal ini tidak mungkin, maka kolektor-emitor masih mempunyai nilai resistansi yang kecil yang menyebabkan transistor menjadi panas sesuai hukum Watt = I x R.
Pada teve modern yang sudah mempunyai tingkat efisiensi tinggi - sirkit bagian HOT umumnya sudah demikian bagus, sehingga tidak banyak lagi panas yang dihasilkan oleh transistor HOT. Oleh karena itu kadang tidak diperlukan aluminium pendingin lagi.
Trafo flyback dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa yang mengakibatkan timbulnya tegangan induksi yang cukup tinggi sekitar 100 ~ kurang lebih 1500v. Tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT, oleh karena itu minimal transistor HOT harus mempunyai tegangan kerja kolektor-emitor 1500v.
Bagian horisontal output merupakan sirkit yang paling sulit dipahami. Bentuk tegangan maupun arus yang melalui masing-masing komponen berbeda satu sama lain.
clip_image009
Bentuk tegangan pulsa drive pada basis transistor HOT.
Bentuk arus yang melalui basis transistor HOT
Bentuk arus yang melalui kolektor-emitor transistor HOT
Bentuk gabungan antara arus yang melalui Diode Damper (bawah) dan arus kolektor-emitor transistor HOT (atas)
Bentuk arus pengisian dan pembuangan kapasitor resonant
Bentuk arus gigi gergaji yang melalui kumpranDef Yoke
Bentuk pulsa tegangan pada kolektor HOT
(t1)
Awal scaning, yaitu ketika sinar elektron tepat ada dibagian tengah layar karena belum ada defleksi
(t1–t2)
HOT dalam kondisi “on”. Menyebabkan arus kolektor naik dari nol naik secara linear seperti terlihat pada gambar C. Hal ini menyebabkan sinar elektron melakukan scaning dari bagian tengah layar ke bagian pinggir kanan layar.
(t2)
Pulsa tegangan drive “Off”. Hal ini menyebabkan arus kolektor maupun arus yang melalui kumparan primer HVT tiba-tiba kolaps (hilang). Hal ini menyebabkan timbulnya tegangan induksi diri pada kumparan primer HVT.
(t2-t3)
Tegangan induksi diri dari kumparan HVT ini cukup tinggi dan akan disalurkan mengisi kapasitor resonan.
(t2-t4)
Merupakan saat horisontal retrace, scaning dari kanan layar kembali ke kiri layar.
Pada saat (t2-t4) ini tegangan kolektor HOT merupakan setengah sinus seperti gambar G. Besarnya tegangan pulsa kolektor adalah antara 1000 ~ 1500V, menyesuaikan dari besarnya layar CRT.
(t3-t4)
Setelah tegangan induksi diri HVT hilang, maka tegangan pada kapasitor resonan akan dibuang lewat kumparan HVT.
(t4-t5)
Kapasitor resonan dan kumparan primer HVT membentuk sebuah sirkit resonasi. Tegangan pembuangan dari kapasitor resona (t3-t4) akan menyebabkan tegangan induksi diri pada kumparan HVT timbul lagi, tetapi dengan polaritas terbalik. Karena dipasang Diode Damper, maka tegangan induksi ini akan dibuang lewat Diode Damper, dengan demikian tidak terjadi osilasi.
(t5)
Sebelum (t5) HOT harus diswitch menjadi “on”.
Timing untuk (t5) ini dapat berubah antara (t4-t5), dan hal ini dipengaruhi oleh beban arus anode CRT (antara lain nilai kapasitor resonan, impedansi def yoke, impedansi flyback). Pada CRT layar besar (t5) harus diswitch “on” lebih awal.
*******************************************
Perbedaan antara frekwensi dan phase.
Banyak teknisi yang kurang memahami perbedaan antara kedua istilah ini. Untuk memahami maka dapat digunakan analogi seperti dibawah ini.
Si A makan 3 kali sehari, yaitu pada jam 6.00 pagi. 12.00 siang dan 18.00 sore.
Si B makan 3 kali sehari, yaitu pada jam 7 pagi, 13.00, dan 19.00 malam.
Si C makan 4 kali sehari, yaitu pada jam 6.00 pagi, 11.00 siang, 17.00 sore, dan 21.00 malam
Maka dapat dikatakan,
Dikatakan A dan B mempunyai frekwensi makan yang sama, yaitu 3 kali sehari
Dikatakan A dan B mempunyai beda phase 1 jam, karena A makan 1 jam lebih awal dari B.
Dikatakan A dan C mempunyai beda frekwensi makan.
****************************************
Kamus :
Frekwensi = banyaknya jumlah getaran listrik dalam setiap satu detik.
Phase = waktu
Damper = peredam
HOT = horiosntal output transistor
Osilator = pembangkit getaran frekwen sinyal listrik
Beberapa penyebab horisontal osilator belum bekerja
Jika bagian horisontal belum bekerja, maka langkah awal yang perlu dilakukan adalah :
Periksa dengan ohm meter apakah jalur B+ short dengan ground. Biasanya disebabkan karena transistor HOT short
Hidupkan pesawat. Periksa apakah tegangan suply B+ sudah ada.
Jika kedua hal tersebut diatas sudah OK, maka kemungkinan osilator horisontal pada ic jungel belum bekerja. Tergantung dari desain sistim kerja ic jungel maka osilator horisontal belum bekerja kerja dapat disebabkan antara lain oleh :
Tegangan suply pada pin-H.Vcc ic jungel tidak ada atau kurang dari spesikasinya. Kebanyakan teve model lama mempunyai tegangan kerja pada sebesar 8v dan pada teve baru hanya 5v. Sebenarnya yang dibutuhkan pada sirkit bagian ini adalah “arus” yang melalui pin-H Vcc yang ditentukan oleh “RESISTOR” yang dipasang pada pin ini. Oleh karena itu mengganti “NILAI” resistor dari aslinya dapat menyebabkan ic jungel rusak atau osilator tidak bekerja.
(teve model lama) Keramik resonator 500khz rusak (biasanya berwarna biru atau orange)
Beberapa tipe ic jungel ada yang menggunakan resistor pull up pada bagian outputnya ( misal TDA8366, TDA8842). Jika resistor putus maka akan menyebabkan basis transistor driver tidak mendapat tegangan bias.
Jalur hubungan pulsa SDA-SCL antara mikrokontrol dengan ic jungel putus atau jalur yang ada yang short disebabkan kerusakan pada part lain.
Beberapa tipe ic jungel osilator horisontal dihidup-matikan oleh kontrol pulsa SDA/SCA dari mikrokontrol (contoh adalah TDA8842). Osilator tetap belum mau bekerja walaupun sudah ada tegangan suply H Vcc, jika mikrokontrol belum bekerja
X-ray protektor dipasang untuk mematikan osilator horisontal jika tegangan tinggi flyback over.. TV model lama X-ray protektor aktip bekerja dengan menshort ke ground tegangan H.Vcc. Ada kerusakan salah satu part pada sirkit X-ray protektor dapat menyebabkan ada tegangan pemicu X-ray protektor bekerja.
Beberapa ic jungel model lama kadang mempunyai pin-Xray input (misal TA8690, TA8659). Normal pin X-ray tegangannya adalah nol. Jika pada pin-Xray input diukur ada tegangan (walaupun kecil) maka osilator tidak mau bekerja.
Kerusakan pada bagian horisontal driver dapat disebabkan karena :
Tidak ada suply tegangan ke kolektor.
Kadang dijumpai tegangan kolektor nol, tetapi jika transistor driver dilepas tegangan kolektor ada (misal pada TDA8844). Ini bukan kerusakan bagian driver. Problem disebabkan pada ic jungel yang belum bekerja atau rusak. Menyebabkan tegangan basis transistor driver over.
Tidak ada tegangan pada basis transistor driver. Hal ini dapat disebabkan osilator horisontal belum bekerja atau ic jungel rusak, jalur ada yang putus, atau resistor pull-up pada pin hor-out ic jungel rusak.
Pada model teve tertentu kadang pada jalur basis transistor driver dipasang semacam transistor protektor yang disambungkan ke bagian vertikal-out, dimana kolektor-emitor transistor protektor ini akan men-short-kan ke ground tegangan basis jika ada problem pada bagian vertikal. Coba open dahulu transistor ini.
Walaupun jarang terjadi kadang disebabkan tranfo horisontal driver rusak (kumparan short)
Transistor driver rusak.
**********************************************
Untuk mengetahui bahwa osilator horisontal & driver horisontal keduanya sudah bekerja dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan pada bagian sekunder tranfo horisontal driver. Umunya kalau diukur ada tegangan sekitar 2v AC., jika basis transistor HOT diopen.
**********************************************
Kamus :
Resistor pull-up = resistor yang dipasang pada salah satu pin-ouput ic dan disambung ke jalur suply Vcc
Resistor pull-down = sama seperti pull-up tetapi disambung ke ground
IC Jungel = awalnya merupakan istilah untuk penamaan ic horisontal-vertikal osilator
Periksa dengan ohm meter apakah jalur B+ short dengan ground. Biasanya disebabkan karena transistor HOT short
Hidupkan pesawat. Periksa apakah tegangan suply B+ sudah ada.
Jika kedua hal tersebut diatas sudah OK, maka kemungkinan osilator horisontal pada ic jungel belum bekerja. Tergantung dari desain sistim kerja ic jungel maka osilator horisontal belum bekerja kerja dapat disebabkan antara lain oleh :
Tegangan suply pada pin-H.Vcc ic jungel tidak ada atau kurang dari spesikasinya. Kebanyakan teve model lama mempunyai tegangan kerja pada sebesar 8v dan pada teve baru hanya 5v. Sebenarnya yang dibutuhkan pada sirkit bagian ini adalah “arus” yang melalui pin-H Vcc yang ditentukan oleh “RESISTOR” yang dipasang pada pin ini. Oleh karena itu mengganti “NILAI” resistor dari aslinya dapat menyebabkan ic jungel rusak atau osilator tidak bekerja.
(teve model lama) Keramik resonator 500khz rusak (biasanya berwarna biru atau orange)
Beberapa tipe ic jungel ada yang menggunakan resistor pull up pada bagian outputnya ( misal TDA8366, TDA8842). Jika resistor putus maka akan menyebabkan basis transistor driver tidak mendapat tegangan bias.
Jalur hubungan pulsa SDA-SCL antara mikrokontrol dengan ic jungel putus atau jalur yang ada yang short disebabkan kerusakan pada part lain.
Beberapa tipe ic jungel osilator horisontal dihidup-matikan oleh kontrol pulsa SDA/SCA dari mikrokontrol (contoh adalah TDA8842). Osilator tetap belum mau bekerja walaupun sudah ada tegangan suply H Vcc, jika mikrokontrol belum bekerja
X-ray protektor dipasang untuk mematikan osilator horisontal jika tegangan tinggi flyback over.. TV model lama X-ray protektor aktip bekerja dengan menshort ke ground tegangan H.Vcc. Ada kerusakan salah satu part pada sirkit X-ray protektor dapat menyebabkan ada tegangan pemicu X-ray protektor bekerja.
Beberapa ic jungel model lama kadang mempunyai pin-Xray input (misal TA8690, TA8659). Normal pin X-ray tegangannya adalah nol. Jika pada pin-Xray input diukur ada tegangan (walaupun kecil) maka osilator tidak mau bekerja.
Kerusakan pada bagian horisontal driver dapat disebabkan karena :
Tidak ada suply tegangan ke kolektor.
Kadang dijumpai tegangan kolektor nol, tetapi jika transistor driver dilepas tegangan kolektor ada (misal pada TDA8844). Ini bukan kerusakan bagian driver. Problem disebabkan pada ic jungel yang belum bekerja atau rusak. Menyebabkan tegangan basis transistor driver over.
Tidak ada tegangan pada basis transistor driver. Hal ini dapat disebabkan osilator horisontal belum bekerja atau ic jungel rusak, jalur ada yang putus, atau resistor pull-up pada pin hor-out ic jungel rusak.
Pada model teve tertentu kadang pada jalur basis transistor driver dipasang semacam transistor protektor yang disambungkan ke bagian vertikal-out, dimana kolektor-emitor transistor protektor ini akan men-short-kan ke ground tegangan basis jika ada problem pada bagian vertikal. Coba open dahulu transistor ini.
Walaupun jarang terjadi kadang disebabkan tranfo horisontal driver rusak (kumparan short)
Transistor driver rusak.
**********************************************
Untuk mengetahui bahwa osilator horisontal & driver horisontal keduanya sudah bekerja dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan pada bagian sekunder tranfo horisontal driver. Umunya kalau diukur ada tegangan sekitar 2v AC., jika basis transistor HOT diopen.
**********************************************
Kamus :
Resistor pull-up = resistor yang dipasang pada salah satu pin-ouput ic dan disambung ke jalur suply Vcc
Resistor pull-down = sama seperti pull-up tetapi disambung ke ground
IC Jungel = awalnya merupakan istilah untuk penamaan ic horisontal-vertikal osilator
horizontal
Yang perlu dilakukan jika ketemu transistor horisontal rusak ?
Apa yang perlu dilakukan jika menjumpai transistor horisontal-out rusak (short) ?
Anda langsung mengganti dengan transistor yang baru, tanpa memeriksa hal-hal lain yang mungkin menjadi penyebab kerusakan transistor tersebut? Mungkin kalau anda lagi beruntung – pesawat akan langsung ok tidak ada masalah. Tetapi sebenarnya ada kemungkinan buruk lain yang dapat terjadi, dengan resiko yaitu
Transistor langsung rusak lagi seketika - ketika pesawat coba dihidupkan
Transistor rusak lagi dalam hitungan jam.
Pesawat bisa bertahan hingga satu atau dua bulan, dan suatu saat akan kembali dengan kerusakan yang sama.
1. Transistor langsung rusak seketika, maka hal ini dapat disebabkan :
Kapasitor milar pada kolektor transistor horisontal-out nilai menurun. Hal ini sering dijumpai pada LG flat (milar 2000v) misalnya. Periksa dulu kapasitor dengan kapasitor meter sebelum mengganti transistor.
Kumparan def yoke rusak (terbakar). Pengalaman kami hal ini paling sering dijumpai pada teve SAMSUNG model lama. Oleh karena itu jika menjumpai transistor horisontal rusak pada SAMSUNG lama, sebaiknya periksa dulu kumparan def yoke.
Kumparan pada flyback ada yang short. Ada beberapa macam penyebab kerusakan flyback. Kerusakan kumparan short pada flyaback dapat menyebabkan transistor horisontal langsung rusak. Kumparan short pada flyback dapat diperiksa dengan "flyback tester".
2. Transistor rusak lagi dalam hitungan jam dapat disebabkan :
Transistor pengganti nomor part tidak cocok, sehingga menyebabkan overheating (panas). Oleh karena itu periksa temperatur transistor setiap kali habis mengganti.
Transistor pengganti yang digunakan palsu, biasanya ditandai dengan overheating.
Kerusakan pada sirkit bagian horisontal drive, misalnya ada resistor yang molor, elko yang kering, transistor lemah, atau tranfo hor drive yang sedikit rusak.
Kumparan def yoke ada yang sedikit short (terbakar)
3. Transistor rusak lagi setelah beberapa bulan
Biasanya disebabkan kerusakan elko filter pada suply tegangan Vcc dari bagian horisontal driver. Periksa elko ini dengan ESR meter setiap kali jika menjumpai transistor horisontal-out rusak.
Tegangan suply Vcc hor drive drops karena kerusakan part tertentu pada sitkit suplynya.
************************
Rumus sederhana cara memeriksa transistor overheat.
Tempelkan ujung jari telunjuk pada bodi transistor (hati-hati yaaaa......!!!)
Jika anda tahan memegang hingga satu menit atau lebih - berarti panas normal
***************************
Posted by Sumarsono at 10:20 PM 0 comments
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Links to this post
Labels: HORISONTAL
Saturday, May 21, 2011
Problem gambar (raster) melebar kiri-kanan
Kami sering menerima email yang menanyakan tentang apa penyebab : Gambar (atau raster) yang melebar secara horisontal.
Kalau pesawat masih orisinil atau belum pernah dimodifikasi. Maka problem seperti ini biasanya dapat terjadi pada pesawat yang menggunakan sirkit EW (pin-cushion) pada bagian horisontal outputnya.
clip_image002
Lihat contoh skema dari Samsung seperti diatas. Maka gambar akan melebar jika :
Transistor Q801 short (paling sering disebabkan problem ini)
Diode D408 short
CR404S short
Basis Q801 mendapat tegangan dc bias terlalu tinggi (kerusakan pada sirkit EW drive)
Jika terjadi kerusakan seperti diatas, maka gejala lain yang ditunjukkan adalah
H-size tidak dapat diajust
Gambar atau garis yang terlihat pada bagian kiri-kanan layar nampak melengkung dan EW-parabola tidak dapat diajust
Tetapi jika pesawat tidak menggunakan sirkit EW, maka kemungkinan disebabkan karena
Apa mode ZOOM aktip
Tegangan B+ over
Flyback mau rusak (pada bagian diode penyearah tegangan tinggi). Biasanya raster akan mengembang kiri-kanan dan atas-bawah serta britnes agak redup)
Def yoke diganti bukan orisiil
Kapasitor resonant yang terdapat pada bagian kolektor transistor Hor-out pernah diganti dengan nilai berbeda (terlalu besar)
Kumparan atau Coil Linear short atau sengaja disambung langsung (yaitu kumparan yang dipasang secara serial dengan def yoke)
Dapat terjadi pada teve yang diganti dengan mesin baru (pcb buatan China). Perlu penyesuaian impedansi antara mesin dengan def yoke dengan cara memasang tambahan “tranfo yoke”.
Baca artikel terkait :
Cacat pin-cushion atau EW (east-west)
Memahami kerja bagian horisontal-out
Sirkit horisontal osilator nampaknya hampir sama, tetapi dari masa ke masa sebenarnya mengalami sedikit pengembangan dalam cara kerjanya. Oleh karena itu disini kami ajak untuk memahami perkembangan sirkit horisontal osilator Philips dan memahami karakteristik masing-masing. Dengan demikian akan dapat membantu dalam analisa saat melakukan trobelshuting.
TDA2579
TDA 2579 merupakan ic Horisontal/Vertikal osilator yang paling awal diperkenalkan oleh Philips. Selanjutnya ic pembangkit Horisontal/Vertikal kadang dinamakan ic “Jungle”.
Disini sirkit horisontal dan vertikal osilator masih terpisah berdiri sendiri-sendiri sebagai osilator
Frekwensi horisontal ditentukan oleh sirkit paralel resonant RC (resistor dan kapasitor). Dalam contoh gambar dibawah adalah komponen pada pin-14. Frekwensi dapat diadjust dengan sebuah variabel resistor (VR)
Horisontal osilator akan mulai bekerja jika pin-16 mendapat suply tegangan Vcc 12v.
Pin-11 H Out merupakan open kolektor, oleh karena itu membutuhkan sebuah resistor yang disambung ke Vcc.
image
Kapasitor untuk sirkit resonant jenis paper (kertas) dipilih karena mempunyai toleransi yang bagus (1%) dan nilai stabil tidak mudah berubah oleh perubahan temperatur. Hal ini sangat penting agar frekwensi horisontal stabil. Perubahan nilai kapasitor dapat menyebabkan gambar roboh, bahkan kalau perubahan nilai terlalu ekstem kadang dapat menyebabkan Tr Horisontal rusak.
Seri TDA836x
Komunikasi dengan mikrokontrol masih menggunakan sistim analog (sistim tegangan)
Horisontal osilator mengadopsi sistim Horisontal Count-down. Line osilator menghasilkan frekwensi sebesar 2 x frekwensi horisontal. Kemudian frekwensi ini dibagi oleh sebuah sirkit pembagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal. Karena karakteristik setiap komponen ada kemungkinan sedikit berubah – maka agar stabil osilator di-kalibrasi dengan frekwensi dari X-tal warna.
Horisontal osilator akan mulai bekerja jika pin-36 H.Vcc (start) mendapat tegangan suply Vcc 8v
Walaupun jarang digunakan - Pin-39 PH2 filter input juga dapat dipakai sebagai input X-ray protektor. Dimana horisontal akan mati jika tegangan pada PH2 tinggi mendekati tegangan Vcc. Jika PH2 menerima tegangan tinggi, akan menyebabkan pin-37 H OUT tegangannya naik >>> basis Tr H driver naik >>> dan Kolektor Tr Hor driver kalau diukur tegangan nol (tapi kalau tr dilepas tegangan ada) >>> dan bagian horisontal tidak kerja karena H OUT tidak meng-output-kan sinyal.
clip_image004
TDA8366 dan seri TDA837x
IC ini sudah mengadopsi teknologi 12Cbus (komunikasi data lewat data SDA/SCL)
Cara kerja Line osilator sama seperti pendahulunya TDA356x. Tetapai Horisontal osilator hanya akan bekerja jika : (a) Pin35 H Vcc telah mendapat tegangan suply 8v dan (b) Pulsa clock SDA/SCL sudah baktip bekerja (artinya mikrokontrol sudah bekerja)
Mempunyai 2 buah input X-ray protektor yang dapat menyebabkan horisontal osilator tidak kerja, yaitu
Pin-48 EHT input. Normal tegangan adalah sekitar 3v. Jika pin ini tegangannya lebih dari 4v akan dapat menyebabkan pin H OUT tidak mengeluarkan sinyal.
Pin-39 PH2 filter. Normal tegangan adalah sekitar 3v. Jika pin ini mendapat tegangan lebih dari 5v akan menyebabkan pin H OUT tidak mengeluarkan sinyal.
EHT protektor dapat diaktipkan/di non-aktipkan lewat adjustment service menu PRD dan XPR ( 0 = non aktip, 1 = aktip)
Oleh karena itu jika horisontal tidak bekerja maka yang perlu diperiksa adalah :
Tegangan suply H Vcc
Resistor pull-up pada pin-H Out (mungkin putus)
Cek apakah mikrokontrol sudah bekerja (cek power on-off dgn remote)
Cek jalur SDA/SCL ke ic lainnya (mungkin ada yang short).
Cek tegangan pada X-ray protektor input pin-EHT dan pin-PH2, dimana mungkin tegangannya tinggi (lebih dari 5v)
Seri TDA884x/885x
Cara kerja bagian horisontal hampir sama dengan TDA8366
Cara memeriksa jika bagian horisontal osilator tidak kerja adalah seperti TDA8366
Ciri khas jika horisontal osilator tidak kerja pada ic ini – maka tegangan pada pin-40 H OUT tegangannya akan naik hingga lebih dari 6v >>> menyebabkan basis Tr Hor drive tegangannya tinggi >>> sehingga kolektor-emitornya seperti dishortkan >>> tegangan kolektor kalau diukur nol (tapi kalau basis tr Hor drive di-open tegangan pada kolektor ada). Hal ini kadang menyebabkan teknisi terkecoh, disangka ic yang rusak.
clip_image006
H vcc start adalah pin- 37
H Out adalah pin-40
EHT input adalah pin-50
Seri UOC TDA935x/6x/8x dan TDA955x/6x/8x PS/N2
Cara kerja tetap seperti pendahulunya
H Vcc start adalah pin-39
H OUT adalah pin-33
EHT input adalah pin-36
clip_image008
Cara memeriksa jika osilator tidak kerja – sama seperti TDA8366
TDA955x/6x/8x diproduksi dalam 2 macam versi yaitu SDIP dan QFP ( ic tempel)
Untuk ic jenis QFP :
H Vcc adalah pin-9
H OUT adalah pin-30
EHT input adalah pin-34
PH2 filter adalah pin-11
Kadang dijumpai horisontal mati-hidup
Jika EHT protektor maupun PH2 protektor aktip – dapat menyebabkan bagian horisontal mati.
Ketika horisontal mati – akan menyebabkan tegangan pada pin-EHT atau PH2 kembali turun. Hal ini menyebabkan protek tidak aktip dan horisontal bekerja kembali.
Tetapi begitu horisontal kerja lagi - tegangan EHT atau PH2 akan kembali naik lagi dan horisontal kembali mati protek
TOSHIBA dan PERSAMAAN
2SD868 2SD2599 1500V 2.5A 50W
2SD869 2SD2599 1400V 3.5A 50W
2SD870 2SD2499 1500V 5A 50W
2SD871 2SD2459 1500V 6A 50W
2SD1425 2SD2599 1500V 2.5A 80W
2SD1426 2SD2599 1500V 3.5A 80W
2SD1427 2SD2499 1500V 5A 80W
2SD1428 2SD2539 1500V 6A 80W
2SD1553 2SD2599 1500V 2.5A 40W
2SD1554 2SD2599 1500V 3.5A 40W
2SD1555 2SD2499 1500V 5A 50W
2SD1556 2SD2539 1500V 6A 50W
2SD2089 2SD2599 1500V 3.5A 40W
2SD2095 2SD2586 1500V 5A 50W
2SD2125 2SD2539 1500V 6A 50W
2SD2253 2SD2638 1700V 6A 50W
2SD2348 2SC5280 1500V 8A 50W
2SD2349 2SC5280 1500V 10A 50W
2SD2428 2SD2553 1700V 8A 200W
2SD2454 2SD2638 1700V 7A 50W
SANYO
2SD2578 1500V 8A 60W 25 inch
2SD2580 1500V 10A 70W 34 inch
2SD1876 1500V 3A 50W 21 inch
2SD1877 1500V 4A 50W 21 inch
2SD1878 1500V 5A 60W 21 inch
2SD1879 1500V 6A 60W 25 inch
2SD1880 1500V 8A 70W 29 inch
2SD1881 1500V 10A 70W 34 inch
PHILIPS
Bu 2506D 1500V 3A 14/21 inch
Bu 2508D 1500V 4.5A 25 inch
Bu 2520D 1500V 6A 29 inch
Apa yang perlu dilakukan jika menjumpai transistor horisontal-out rusak (short) ?
Anda langsung mengganti dengan transistor yang baru, tanpa memeriksa hal-hal lain yang mungkin menjadi penyebab kerusakan transistor tersebut? Mungkin kalau anda lagi beruntung – pesawat akan langsung ok tidak ada masalah. Tetapi sebenarnya ada kemungkinan buruk lain yang dapat terjadi, dengan resiko yaitu
Transistor langsung rusak lagi seketika - ketika pesawat coba dihidupkan
Transistor rusak lagi dalam hitungan jam.
Pesawat bisa bertahan hingga satu atau dua bulan, dan suatu saat akan kembali dengan kerusakan yang sama.
1. Transistor langsung rusak seketika, maka hal ini dapat disebabkan :
Kapasitor milar pada kolektor transistor horisontal-out nilai menurun. Hal ini sering dijumpai pada LG flat (milar 2000v) misalnya. Periksa dulu kapasitor dengan kapasitor meter sebelum mengganti transistor.
Kumparan def yoke rusak (terbakar). Pengalaman kami hal ini paling sering dijumpai pada teve SAMSUNG model lama. Oleh karena itu jika menjumpai transistor horisontal rusak pada SAMSUNG lama, sebaiknya periksa dulu kumparan def yoke.
Kumparan pada flyback ada yang short. Ada beberapa macam penyebab kerusakan flyback. Kerusakan kumparan short pada flyaback dapat menyebabkan transistor horisontal langsung rusak. Kumparan short pada flyback dapat diperiksa dengan "flyback tester".
2. Transistor rusak lagi dalam hitungan jam dapat disebabkan :
Transistor pengganti nomor part tidak cocok, sehingga menyebabkan overheating (panas). Oleh karena itu periksa temperatur transistor setiap kali habis mengganti.
Transistor pengganti yang digunakan palsu, biasanya ditandai dengan overheating.
Kerusakan pada sirkit bagian horisontal drive, misalnya ada resistor yang molor, elko yang kering, transistor lemah, atau tranfo hor drive yang sedikit rusak.
Kumparan def yoke ada yang sedikit short (terbakar)
3. Transistor rusak lagi setelah beberapa bulan
Biasanya disebabkan kerusakan elko filter pada suply tegangan Vcc dari bagian horisontal driver. Periksa elko ini dengan ESR meter setiap kali jika menjumpai transistor horisontal-out rusak.
Tegangan suply Vcc hor drive drops karena kerusakan part tertentu pada sitkit suplynya.
************************
Rumus sederhana cara memeriksa transistor overheat.
Tempelkan ujung jari telunjuk pada bodi transistor (hati-hati yaaaa......!!!)
Jika anda tahan memegang hingga satu menit atau lebih - berarti panas normal
***************************
Posted by Sumarsono at 10:20 PM 0 comments
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Links to this post
Labels: HORISONTAL
Saturday, May 21, 2011
Problem gambar (raster) melebar kiri-kanan
Kami sering menerima email yang menanyakan tentang apa penyebab : Gambar (atau raster) yang melebar secara horisontal.
Kalau pesawat masih orisinil atau belum pernah dimodifikasi. Maka problem seperti ini biasanya dapat terjadi pada pesawat yang menggunakan sirkit EW (pin-cushion) pada bagian horisontal outputnya.
clip_image002
Lihat contoh skema dari Samsung seperti diatas. Maka gambar akan melebar jika :
Transistor Q801 short (paling sering disebabkan problem ini)
Diode D408 short
CR404S short
Basis Q801 mendapat tegangan dc bias terlalu tinggi (kerusakan pada sirkit EW drive)
Jika terjadi kerusakan seperti diatas, maka gejala lain yang ditunjukkan adalah
H-size tidak dapat diajust
Gambar atau garis yang terlihat pada bagian kiri-kanan layar nampak melengkung dan EW-parabola tidak dapat diajust
Tetapi jika pesawat tidak menggunakan sirkit EW, maka kemungkinan disebabkan karena
Apa mode ZOOM aktip
Tegangan B+ over
Flyback mau rusak (pada bagian diode penyearah tegangan tinggi). Biasanya raster akan mengembang kiri-kanan dan atas-bawah serta britnes agak redup)
Def yoke diganti bukan orisiil
Kapasitor resonant yang terdapat pada bagian kolektor transistor Hor-out pernah diganti dengan nilai berbeda (terlalu besar)
Kumparan atau Coil Linear short atau sengaja disambung langsung (yaitu kumparan yang dipasang secara serial dengan def yoke)
Dapat terjadi pada teve yang diganti dengan mesin baru (pcb buatan China). Perlu penyesuaian impedansi antara mesin dengan def yoke dengan cara memasang tambahan “tranfo yoke”.
Baca artikel terkait :
Cacat pin-cushion atau EW (east-west)
Memahami kerja bagian horisontal-out
Sirkit horisontal osilator nampaknya hampir sama, tetapi dari masa ke masa sebenarnya mengalami sedikit pengembangan dalam cara kerjanya. Oleh karena itu disini kami ajak untuk memahami perkembangan sirkit horisontal osilator Philips dan memahami karakteristik masing-masing. Dengan demikian akan dapat membantu dalam analisa saat melakukan trobelshuting.
TDA2579
TDA 2579 merupakan ic Horisontal/Vertikal osilator yang paling awal diperkenalkan oleh Philips. Selanjutnya ic pembangkit Horisontal/Vertikal kadang dinamakan ic “Jungle”.
Disini sirkit horisontal dan vertikal osilator masih terpisah berdiri sendiri-sendiri sebagai osilator
Frekwensi horisontal ditentukan oleh sirkit paralel resonant RC (resistor dan kapasitor). Dalam contoh gambar dibawah adalah komponen pada pin-14. Frekwensi dapat diadjust dengan sebuah variabel resistor (VR)
Horisontal osilator akan mulai bekerja jika pin-16 mendapat suply tegangan Vcc 12v.
Pin-11 H Out merupakan open kolektor, oleh karena itu membutuhkan sebuah resistor yang disambung ke Vcc.
image
Kapasitor untuk sirkit resonant jenis paper (kertas) dipilih karena mempunyai toleransi yang bagus (1%) dan nilai stabil tidak mudah berubah oleh perubahan temperatur. Hal ini sangat penting agar frekwensi horisontal stabil. Perubahan nilai kapasitor dapat menyebabkan gambar roboh, bahkan kalau perubahan nilai terlalu ekstem kadang dapat menyebabkan Tr Horisontal rusak.
Seri TDA836x
Komunikasi dengan mikrokontrol masih menggunakan sistim analog (sistim tegangan)
Horisontal osilator mengadopsi sistim Horisontal Count-down. Line osilator menghasilkan frekwensi sebesar 2 x frekwensi horisontal. Kemudian frekwensi ini dibagi oleh sebuah sirkit pembagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal. Karena karakteristik setiap komponen ada kemungkinan sedikit berubah – maka agar stabil osilator di-kalibrasi dengan frekwensi dari X-tal warna.
Horisontal osilator akan mulai bekerja jika pin-36 H.Vcc (start) mendapat tegangan suply Vcc 8v
Walaupun jarang digunakan - Pin-39 PH2 filter input juga dapat dipakai sebagai input X-ray protektor. Dimana horisontal akan mati jika tegangan pada PH2 tinggi mendekati tegangan Vcc. Jika PH2 menerima tegangan tinggi, akan menyebabkan pin-37 H OUT tegangannya naik >>> basis Tr H driver naik >>> dan Kolektor Tr Hor driver kalau diukur tegangan nol (tapi kalau tr dilepas tegangan ada) >>> dan bagian horisontal tidak kerja karena H OUT tidak meng-output-kan sinyal.
clip_image004
TDA8366 dan seri TDA837x
IC ini sudah mengadopsi teknologi 12Cbus (komunikasi data lewat data SDA/SCL)
Cara kerja Line osilator sama seperti pendahulunya TDA356x. Tetapai Horisontal osilator hanya akan bekerja jika : (a) Pin35 H Vcc telah mendapat tegangan suply 8v dan (b) Pulsa clock SDA/SCL sudah baktip bekerja (artinya mikrokontrol sudah bekerja)
Mempunyai 2 buah input X-ray protektor yang dapat menyebabkan horisontal osilator tidak kerja, yaitu
Pin-48 EHT input. Normal tegangan adalah sekitar 3v. Jika pin ini tegangannya lebih dari 4v akan dapat menyebabkan pin H OUT tidak mengeluarkan sinyal.
Pin-39 PH2 filter. Normal tegangan adalah sekitar 3v. Jika pin ini mendapat tegangan lebih dari 5v akan menyebabkan pin H OUT tidak mengeluarkan sinyal.
EHT protektor dapat diaktipkan/di non-aktipkan lewat adjustment service menu PRD dan XPR ( 0 = non aktip, 1 = aktip)
Oleh karena itu jika horisontal tidak bekerja maka yang perlu diperiksa adalah :
Tegangan suply H Vcc
Resistor pull-up pada pin-H Out (mungkin putus)
Cek apakah mikrokontrol sudah bekerja (cek power on-off dgn remote)
Cek jalur SDA/SCL ke ic lainnya (mungkin ada yang short).
Cek tegangan pada X-ray protektor input pin-EHT dan pin-PH2, dimana mungkin tegangannya tinggi (lebih dari 5v)
Seri TDA884x/885x
Cara kerja bagian horisontal hampir sama dengan TDA8366
Cara memeriksa jika bagian horisontal osilator tidak kerja adalah seperti TDA8366
Ciri khas jika horisontal osilator tidak kerja pada ic ini – maka tegangan pada pin-40 H OUT tegangannya akan naik hingga lebih dari 6v >>> menyebabkan basis Tr Hor drive tegangannya tinggi >>> sehingga kolektor-emitornya seperti dishortkan >>> tegangan kolektor kalau diukur nol (tapi kalau basis tr Hor drive di-open tegangan pada kolektor ada). Hal ini kadang menyebabkan teknisi terkecoh, disangka ic yang rusak.
clip_image006
H vcc start adalah pin- 37
H Out adalah pin-40
EHT input adalah pin-50
Seri UOC TDA935x/6x/8x dan TDA955x/6x/8x PS/N2
Cara kerja tetap seperti pendahulunya
H Vcc start adalah pin-39
H OUT adalah pin-33
EHT input adalah pin-36
clip_image008
Cara memeriksa jika osilator tidak kerja – sama seperti TDA8366
TDA955x/6x/8x diproduksi dalam 2 macam versi yaitu SDIP dan QFP ( ic tempel)
Untuk ic jenis QFP :
H Vcc adalah pin-9
H OUT adalah pin-30
EHT input adalah pin-34
PH2 filter adalah pin-11
Kadang dijumpai horisontal mati-hidup
Jika EHT protektor maupun PH2 protektor aktip – dapat menyebabkan bagian horisontal mati.
Ketika horisontal mati – akan menyebabkan tegangan pada pin-EHT atau PH2 kembali turun. Hal ini menyebabkan protek tidak aktip dan horisontal bekerja kembali.
Tetapi begitu horisontal kerja lagi - tegangan EHT atau PH2 akan kembali naik lagi dan horisontal kembali mati protek
TOSHIBA dan PERSAMAAN
2SD868 2SD2599 1500V 2.5A 50W
2SD869 2SD2599 1400V 3.5A 50W
2SD870 2SD2499 1500V 5A 50W
2SD871 2SD2459 1500V 6A 50W
2SD1425 2SD2599 1500V 2.5A 80W
2SD1426 2SD2599 1500V 3.5A 80W
2SD1427 2SD2499 1500V 5A 80W
2SD1428 2SD2539 1500V 6A 80W
2SD1553 2SD2599 1500V 2.5A 40W
2SD1554 2SD2599 1500V 3.5A 40W
2SD1555 2SD2499 1500V 5A 50W
2SD1556 2SD2539 1500V 6A 50W
2SD2089 2SD2599 1500V 3.5A 40W
2SD2095 2SD2586 1500V 5A 50W
2SD2125 2SD2539 1500V 6A 50W
2SD2253 2SD2638 1700V 6A 50W
2SD2348 2SC5280 1500V 8A 50W
2SD2349 2SC5280 1500V 10A 50W
2SD2428 2SD2553 1700V 8A 200W
2SD2454 2SD2638 1700V 7A 50W
SANYO
2SD2578 1500V 8A 60W 25 inch
2SD2580 1500V 10A 70W 34 inch
2SD1876 1500V 3A 50W 21 inch
2SD1877 1500V 4A 50W 21 inch
2SD1878 1500V 5A 60W 21 inch
2SD1879 1500V 6A 60W 25 inch
2SD1880 1500V 8A 70W 29 inch
2SD1881 1500V 10A 70W 34 inch
PHILIPS
Bu 2506D 1500V 3A 14/21 inch
Bu 2508D 1500V 4.5A 25 inch
Bu 2520D 1500V 6A 29 inch
Langganan:
Postingan (Atom)